KEGIATAN RUTIN PIKET KEBERSIHAN MADRASAH
nama : Muaini
Nim : 25310420012
Psikologi Lingkungan A
Dosen Pengampu : Dr.Dra. Arundati shinta M.A
Saya melakukan kegiatan before after biasanya di sebuah madrasah tempat saya tinggal yang mana kegiatan piket kebersihan yang sudah menjadi bagian dari kewajiban saya piket di tempat tersebut. Saya biasanya piket setiap 2 kali sehari setiap pagi dan sore di madrasah tersebut yang saya lakukan adalah menyapu mencabuti rumput yang liar mengumpulkan sampah sampah bekas anak anak madrasah. Lalu memisahkan antara sampah plastik botol gelas plastik dan rumput. Untuk rumput rumput biasanya kita tumpuk di pekarangan dibawah pohon pohon besar, lalu untuk sampah plastik kita bakar bakar oleh bagian kebersihan putra, lalu bahan plastik seperti botol kertas kertas biasanya dijual sama petugas kebersihan putra. pada kegiatan ini sampah dihasilkan tidak begitu banyak karena setiap harinya memang dibersihkan setiap 2 kali sehari diambil untuk dibakar.
Kegiatan pada foto tersebut saya ambil pada tanggal 31oktober 2025 pada pagi hari dimana semua penghuni madrasah juga melakukan kegiatan bersihn bersih di bagian masing masing. Tetapi pada saat itu hanya sampah plastik yang terlihat banyak karena untuk rumput baru saya bersihkan beberapa hari sebelumnya. Pada dasarnya jika anak anak yang belajar di madrasah sadar akan kebersihan bisa saja tidak ada sampah yang berserakan karena pada setiap kelas sudah tersedia tempat sampah 1 di dalam dan 1 di luar kelas, tetapi dengan berbagai macam alasan ketika ditanya siapa yang membuat sampah maka dengan enteng mereka akan menjawab “ tidak tau “ atau bahkan “ itu sampah terbang dari tempat lain kebawa angin “ dan banyak alasan dan mereka juga tidak ada yang peduli untuk sekedar mengambil dan memasukan kedalam tong sampah yang sudah disediakan.
Kegiatan kedua saya ambil ditanggal 2 november 2025, yang
masih sama sebagian besar sampah didominasi dengan bungkus bekas jajan dan
minuman. Sampah sampah tersebut saya kumpulkan lalu saya setorkan ke bagian
kebersihan putra untuk memilah memilah sampah yang bisa di jual maupun berakhir
dibakar. Sedikit menyinggung tentang pembakaran sampah yang dilakukan di tempat
kami karena sudah tidak ada cara lain untuk mengelola sampah sampah yang tidak
bisa dijual itu maka pimpinan di tempat tinggal kami memberikan jalan dengan
membakar sampah tersebut. Tetapi tindakan tersebut juga sebenarnya tidak pro
lingkungan karena masih mencemari udara dengan asap pembakaran.
















0 komentar:
Posting Komentar