Nama : Agnes Lingga F U
NIM/Kelas : 23310420047 / SPSJ
Mata
Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen
Pengampu: Arundati Shinta, M.A
Sekali Mendayung 2-3 Pulau Terlewati- Badan Sehat Bumi Bersih
Plogging
merupakan kombinasi antara kegiatan jogging (lari santai) dengan memungut
sampah di sekitar jalur lari. Aktivitas ini termasuk tren kebugaran yang ramah
lingkungan dan mulai berkembang sebagai kegiatan terorganisir seiring
meningkatnya kepedulian terhadap polusi plastik. Dalam kegiatan plogging, para
peserta sering melakukan gerakan menunduk berulang kali. Aktivitas ini dapat
dilakukan dengan berbagai postur tubuh seperti membungkuk (stoop), jongkok
(squat), setengah jongkok (semi-squat), atau dengan posisi menekuk satu kaki ke
depan (lunge).
Plogging
masih perlu dilakukan karena aktivitas ini memiliki manfaat ganda, baik bagi
lingkungan maupun bagi kesehatan individu. Dari sisi lingkungan, plogging
berkontribusi langsung dalam mengurangi jumlah sampah, terutama plastik, yang
sering mencemari area publik seperti taman, jalan, dan pantai. Kegiatan ini
membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial terhadap
masalah polusi.
Plogging
pertama saya lakukan pada pagi hari ditanggal 4 Oktober 2025 di sekitar wilayah
tempat saya tinggal sekitar pukul 05.30-07.00, dikawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat
sedangkan plogging kedua saya lakukan pagi hari pada tanggal 18 Oktober pada
pukul 06.00-07.10 berlokasi di Tambakboyo, Sleman. Sampah yang saya dapatkan
dari plogging hari pertama seberat 1.6 kilogram sedangkan plogging kedua
seberat 1.9 kilogram. Sampah yang saya dapatkan kebanyakan merupakan sampah plastic
berupa botol mineral bekas, kemasan snack, kantong plastic, serta bungkus
rokok. Sampah yang saya dapatkan pada plogging pertama saya buang di tempat
sampah lapangan Banteng sedangkan sampah dari plogging kedua mendapatkan
sedikit perlakuan berbeda. Sampah dari plogging kedua saya letakkan di tempat
sampah yang ada di Tambakboyo, mengingat sebenarnya sudah ada fasilitas tempat
sampai yang cukup memadai namun khusus untuk sampah botol plastic bekas saya
bawa dan kumpulkan di gereja St. Antonius dan Paulus Babadan yang ada di daerah
Tajem untuk setelahnya diolah oleh kelompok peduli lingkungan yang ada digereja
itu. Pada kegiatan plogging saya yang pertama dan kedua memang saya lebih fokus
pada sampah anorganik sperti plastic bekas karena di lingkungan tempat saya
jogging masih banyak pepohonan sehingga saya berpikir akan lebih baik apabila
sampah-sampah berupa dedaunan kering tetap disana untuk akhirnya bisa membantu
menyuburkan tanah bagi pohon-pohon dan tanaman yang ada.
Referensi
R.
Raghavan, V. V. Panicker and F. J. Emmatty, "Posture based Assessment of
Plogging Activity," 2020 International Conference on System, Computation,
Automation and Networking (ICSCAN), Pondicherry, India, 2020, pp. 1-5, doi:
10.1109/ICSCAN49426.2020.9262447.






0 komentar:
Posting Komentar