Senin, 10 November 2025

ESAI 3 BEFORE AF

 

                                       ESAI 3  BEFORE AF

Yonas Yogi

Nim :24310410021

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta 

                                                                                    


Before and After: Pengelolaan Sampah di Indonesia

Masalah sampah di Indonesia telah menjadi persoalan serius sejak lama. Before (sebelum) adanya kesadaran dan sistem pengelolaan yang baik, sampah di Indonesia sering kali dibuang sembarangan di sungai, jalan, atau lahan kosong. Masyarakat belum memiliki kebiasaan memilah sampah antara organik dan anorganik. Akibatnya, volume sampah yang menumpuk semakin besar setiap hari. Sungai-sungai banyak tersumbat oleh plastik dan limbah rumah tangga, menyebabkan banjir ketika musim hujan tiba. Lingkungan menjadi kotor, udara tercemar, dan berbagai penyakit seperti diare dan demam berdarah mudah menyebar.

Selain itu, sebelum ada kebijakan pemerintah yang jelas, pengelolaan sampah masih dilakukan secara tradisional. Banyak daerah mengandalkan pembakaran sampah di halaman rumah, yang justru menghasilkan polusi udara dan gas berbahaya. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tempat pembuangan akhir (TPA) sering mengalami kelebihan kapasitas karena jumlah sampah yang tidak sebanding dengan kemampuan pengelolaannya. Kesadaran masyarakat untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang (3R: Reduce, Reuse, Recycle) masih sangat rendah.

Namun, after (sesudah) pemerintah dan masyarakat mulai menyadari dampak buruk sampah, berbagai perubahan positif mulai terlihat. Pemerintah Indonesia meluncurkan berbagai program seperti Gerakan Indonesia Bersih, Bank Sampah, dan kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Di berbagai kota, muncul komunitas peduli lingkungan yang aktif mengajak masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah. Sekolah-sekolah juga mulai mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan mendaur ulang barang bekas.

Kini, banyak daerah telah memiliki sistem pengelolaan sampah terpadu. Sampah organik diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dikumpulkan untuk didaur ulang menjadi produk bernilai ekonomi, seperti kerajinan tangan atau bahan bangunan. Lingkungan menjadi lebih bersih dan nyaman, dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan semakin meningkat.

Perbandingan before and after pengelolaan sampah di Indonesia menunjukkan bahwa perubahan perilaku kecil dapat membawa dampak besar bagi kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan terus meningkatkan kesadaran dan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan industri, Indonesia dapat bergerak menuju masa depan yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan

0 komentar:

Posting Komentar