Esai 3 - Before After
Muhammad Saifulah Hidayah
24310510010
Reguler A
Psikologi Lingkungan
Dr., Dra Arundati Shinta M.A
Udara pagi terasa cukup sejuk ketika saya memutuskan untuk melakukan kegiatan kecil yang menurut saya penting: membersihkan lingkungan sekitar. Saya sadar, sering kali kita melewati jalan atau tempat kotor tanpa berpikir untuk melakukan sesuatu. Padahal, kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?
Kegiatan pertama saya lakukan di jalan menuju Rumah Sakit JIH Yogyakarta. Saya berangkat sekitar pukul 07.00 pagi, membawa sapu, kantong sampah, dan sedikit semangat untuk membuat perubahan kecil. Saat tiba di lokasi, pemandangan yang saya lihat cukup memprihatinkan. Daun-daun kering berserakan di sepanjang jalan, menumpuk di selokan, dan membuat area tersebut tampak tidak terurus. Beberapa orang yang lewat bahkan terlihat menghindari bagian jalan yang kotor itu. Saya pun mulai menyapu perlahan, dari ujung ke ujung, mengumpulkan dedaunan dan sampah kecil ke dalam kantong. Tidak terasa waktu berjalan cepat, dan ketika jarum jam menunjukkan pukul 08.00, jalan itu sudah tampak jauh berbeda. Trotoar yang tadinya kotor kini bersih, dan suasana di sekitar terasa lebih segar. Ada rasa puas tersendiri melihat perubahan itu — dari yang semula kotor menjadi rapi hanya dengan sedikit usaha.
Kegiatan kedua saya lakukan pada tanggal 9 November 2025, tepat pukul 12.00 siang. Kali ini lokasinya di samping kos saya. Tempat itu sudah lama saya perhatikan karena sangat kotor — banyak sampah plastik, bungkus makanan, dan debu yang menumpuk. Awalnya saya agak malas karena cuaca siang itu cukup panas. Namun, melihat kondisi yang begitu berantakan, saya akhirnya mengambil sapu dan kantong sampah, lalu mulai bekerja. Perlahan saya kumpulkan semua sampah, memisahkan antara plastik dan sisa makanan. Setengah jam kemudian, sekitar pukul 12.30, hasilnya sungguh memuaskan. Area yang tadinya kotor berubah menjadi bersih dan lapang. Angin yang berhembus pun terasa lebih segar tanpa bau tak sedap.
Dari dua kegiatan sederhana itu, saya belajar bahwa kebersihan memang berawal dari kesadaran diri sendiri. Tidak perlu menunggu acara besar atau bantuan banyak orang untuk memulai. Dengan waktu satu jam atau bahkan setengah jam saja, kita bisa membuat lingkungan menjadi lebih baik. Perasaan melihat perubahan “sebelum dan sesudah” itu benar-benar menyenangkan. Mulai dari tempat kecil seperti jalan atau area sekitar kos, saya jadi semakin yakin bahwa menjaga kebersihan adalah wujud cinta kita terhadap lingkungan dan kehidupan yang lebih sehat.
Rilis esai : 9 November 2025










0 komentar:
Posting Komentar