Nama : Serlita van gobel
Nim : 24310410206
Melakukan kegiatan Plogging
Pagi itu Oktober tanggal 5, mentari baru saja menyapa ibu kota dengan sinarnya yang hangat aku sudah berdiri tegak di ambang pintu rumah. Hari pertama, kita fokus di sepanjang jalan utama. Hari ini kita jadikan sesi 'Lari Sambil Bersih-bersih atau Plogging
Awalnya, pemandangan terasa biasa saja, namun mata langsung menangkap "harta karun" yang tidak diinginkan: sampah. Di bawah bangku taman, sepasang botol plastik bekas minuman tergeletak. Di dekat pohon rindang, bungkus makanan ringan dan beberapa puntung rokok berserakan.
Dalam satu jam, tas mulai penuh. Botol plastik, kaleng soda, sedotan, dan berbagai jenis plastik sekali pakai mendominasi. Mereka memilah sampah tersebut menjadi dua kategori: anorganik dan residu (yang sulit didaur ulang).
Setelah menyelesaikan rute pertama, saya beristirahat sejenak, membawa hasil tangkapan ke tempat penampungan sampah terdekat. Rasa lelah tergantikan oleh kepuasan melihat tumpukan sampah yang berhasil saya amankan dari mencemari tanah dan saluran air.
Hari ke-2:
Keesokan harinya 7 0ktober, saya dan adikku memutuskan untuk menantang diri di area yang berbeda: sekitar aliran sungai kecil dan jalur pejalan kaki di pinggiran kota. Area ini dikenal memiliki masalah sampah yang lebih kompleks.
"Hari ini target kita lebih berat, dek. Sampah di sekitar sungai cenderung lebih tersembunyi dan mungkin berlumpur. "Tidak masalah. Justru di tempat seperti inilah bantuan kita paling dibutuhkan," balas adikku
Plogging hari kedua ini terasa lebih emosional. Saya dan adek menemukan banyak sampah yang terperangkap di akar pohon, kantong-kantong plastik yang tersangkut di ranting, bahkan beberapa sampah styrofoam yang sudah hancur. Ini adalah pengingat yang menyakitkan tentang dampak kebiasaan membuang sampah sembarangan.
Saat mereka sedang memungut tumpukan botol kaca bekas, seorang ibu muda dan anaknya yang sedang berjalan kaki menghampiri dan bertanya lagi apa kalian sih ?
Saya dengan cepat menjelaskan konsep plogging. "Plogging itu mudah, Setiap kita lari atau jalan kaki, kita bawa tas dan pungut sampah yang kita lihat. Itu olahraga yang baik dan aksi peduli bumi!"
Setelah membersihkan area sungai dan kembali dengan hasil tangkapan yang lebih banyak dari hari pertama, saya duduk di tepi jalan, mengatur napas.
"Dua hari yang melelahkan, tapi rasanya luar biasa, Kita bukan hanya berolahraga, tapi kita meninggalkan jejak kebaikan. Dan yang paling penting, kita sudah memulai challenge ini.
Plogging 2 hari itu bukan hanya tentang berlari, tapi tentang mengambil tanggung jawab kecil yang berdampak besar.







0 komentar:
Posting Komentar