Minggu, 09 November 2025

Psikologi Lingkungan Esai 4-Komitmen Tentang Sampah

PERILAKU MASYARAKAT DI WILAYAH MAGELANG  DALAM MENJAGA LINGKUNGAN

Nama : Wiki Ayu Rahmawati
Nim : 25310420011
Psikologi Lingkungan Kelas A

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.



            Sampah merupakan sisa-sisa bahan yang ditimbulkan dari berbagai kegiatan masyarakat. Sampah itu bisa dari berbagai macam sumbernya, dari sampah rumah tangga, sampah pabrik, dan masih banyak lagi. Pokok utamanya disini merujuk ke sampah rumah tangga, dimana banyak kasus di rumah tangga yang sampahnya masih belum di alokasikan dengan benar. Hal tersebut menjadikan kualitas lingkungan hidup menjadi menurun(Andriyanto et al., 2023).  Menurut PP No 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah yang baik adalah pengelolaan yang mengacu pada sistem, sistem pengurangan sampah dan penanganan sampah. Masyarakat masih kurang dalam menerapkan pengelolaan sampah dengan prinsip 3R mengurangi (Redice), Menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang sampah (recycle)(Hidayah et al., 2021).

Perilaku yang mencerminkan pro lingkuangan bisa ditunjukan dengan menjaga keberlajutan lingkungan itu sendiri, perilaku tersebut dengan tindakan yang dilakukan seseorang dalam meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan pada lingkungan, bisa ditunjukkan dengan sikap kepedulain terhadap lingkuangan. Sikap yang ditunjukan merupakan tindakan dan kepedulian setiap orang terhadap pentingnya melestarikan serta menjaga lingkungan, hal itu menunjukkan pro lingkungan(Elyza Alvinna Mu’arif, 2024).

Sampah sudah menjadi permasalahan di berbagai daerah dan wilayah kota maupun desa. Wilayah Magelang sampah kebanyakan di bakar, sudah menjadi pemandangan yang hampir tiap hari terlihat, adapun yang membuang di sungai tanpa merasa bersalah, jika hal tersebut merupakan pencemaran lingkungan. Masyarakat masih kurang dalam kesadaran pengelolaan sampah yang menjadikan polusi dan menjadikan kurang baiknya kualitas lingkuangan.

Keyakinan dalam pro lingkungan dengan berkontribusi dalam pembentukan nilai dan sikap terhadap individunya, ada beberapa cara sederhanda dalam setiap individu untuk meminimalisir kerusakkan lingkuangan dengan cara menerapkan kebiasaan pro lingkungan dalam kegiatan sehari-hari dan memlakukan iteraksi terhadap alam. Bisa dengan mengubah cara pandang, berperilaku, kebijakan dan juga dengan tata kelola setiap kelompok maupun individu tersebut(Muhammad Affan Ardana, 2024).

Saya juga berkomitmen untuk menjadi anggota bank sampah yang ada di daerah saya untuk berpartisipasi dengan menabung sampah anorganik yang sudah dipilah. Kemudian berkomitmen dalam edukasi dan advokasi dengan meningkatkan kesadaran yang berada di dalam rumah, teman, dan tetangga untuk lebih bisa peduli dan disiplin dalam mengelola sampah. Dalam menerapkan 3R saya lebih sering melakukan Recycle dengan membuat barang-barang berharga, atau dengan merubah bahan bekas menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Kemudian sisa botol-botol bekas lainnya dijadikan untuk prakarya atau hiasan untuk biasanya di bank sampah. Dirumah saya menggunakan galon lee mineral untuk membuat tempat sampah dan digunakan sebagai pot.



  Referensi 

Elyza Alvinna Mu’arif, F. L. (2024). Hubungan antara Sikap Kepedulian Lingkungan dan Perilaku Pro Lingkungan pada Produser Ikan Pindang di Desa Tanjungsari ,. 20(2), 102–107.

Hidayah, N. N., Prabamurti, P. N., & Handayani, N. (2021). Determinan Penyebab Perilaku Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Pencegahan DBD oleh Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Sendangmulyo. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 20(4), 229–239. https://doi.org/10.14710/mkmi.20.4.229-239

Muhammad Affan Ardana, A. N. P. (2024). LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU PRO LINGKUNGAN YANG. 17(1), 466–486.








0 komentar:

Posting Komentar