Minggu, 09 November 2025

ESAI 3-BEFORE AFTER

 ESAI 3-BEFORE AFTER
DOSEN PENGAMPU : Dr. ARUNDATI SHINTA, M.A
PSIKOLOGI LINGKUNGAN KELAS SPSJ

CHRISTINA ANGELINE NATALIA M

243104020060

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Hari ini tanggal 2 november saya mendedikasikan waktu untuk melakukan sesuatu yang sudah lama tertunda yaitu membersihkan area di sekitar rumah saya secara menyeluruh. Cuaca cukup bersahabat, dan saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk beraksi. Ada dua target utama yang menjadi fokus saya, dua masalah yang jika dibiarkan hanya akan membuat lingkungan rumah terasa tidak nyaman dan berpotensi menimbulkan kerusakan.

Target pertama adalah kebersihan halaman. Seiring waktu, halaman rumah saya mulai dipenuhi oleh sampah-sampah yang mengganggu pemandangan. Saya memulai dengan menyapu bersih seluruh area. Terkumpul campuran sampah yang cukup beragam, mulai dari dedaunan kering yang berguguran dari pohon, ranting-ranting kecil, hingga sampah plastik seperti bekas kemasan makanan ringan dan botol air mineral.

Saya mengumpulkan semua sampah itu dan menyimpan sampah di tempat yang biasa sampah itu dibakar. Melihat halaman yang seketika berubah menjadi lebih rapi memberikan kepuasan tersendiri. Namun, pekerjaan tidak berhenti di situ. Sesuai dengan kebiasaan di lingkungan saya, sampah kering yang sudah terkumpul ini harus segera dimusnahkan.

Saya membawa tumpukan sampah daun kering dan plastik tersebut ke tempat pembakaran sampah yang telah tersedia. Dengan hati-hati, saya membakarnya hingga habis. Bagi saya, ini adalah cara paling efektif untuk memastikan sampah tidak kembali berserakan atau menjadi sarang penyakit. Api melahap habis tumpukan itu, dan satu masalah kebersihan pun tuntas.



Target kedua saya adalah bagian depan rumah, tepatnya di tembok pagar. Ini adalah masalah yang lebih dari sekadar estetika. Saya melihat "hama rumput" mulai merajalela di sana. Ini bukan rumput biasa, melainkan jenis tanaman liar dan lumut yang akarnya menempel kuat, tumbuh di sela-sela dan merambat di permukaan tembok.

Saya tidak memerlukan waktu yang lama untuk membersihkan hama rumput pada tembok rumah. Banyak orang mungkin menganggap ini sepele, namun saya tahu betul bahayanya. Hama rumput seperti ini sangat destruktif. Akarnya yang kecil namun kuat itu dapat masuk ke pori-pori tembok, menyerap kelembapan, dan seiring waktu bisa menyebabkan retakan atau membuat struktur bangunan menjadi rapuh.

Setelah beberapa saat bekerja, akhirnya semua selesai. Halaman kini bersih dari sampah plastik dan daun kering. Tembok depan rumah saya pun kini "bernapas" lega, bebas dari hama yang bisa merusaknya. Ada rasa lelah, tentu saja, tetapi rasa puas yang saya dapatkan jauh lebih besar. Merawat kebersihan lingkungan rumah bukan hanya soal keindahan, tapi juga soal menjaga aset dan mencegah kerusakan sejak dini.






0 komentar:

Posting Komentar