Nama :
Agnes Lingga F U
NIM/Kelas : 23310420047 / SPSJ
Mata
Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen
Pengampu: Arundati Shinta, M.A
Kegiatan Before–After Pembersihan Sampah di Sekitar Rumah
Kondisi
fisik lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perilaku manusia dalam
menjalani aktivitas sehari-hari. Salah satu bentuk pengaruh tersebut terlihat
pada kebiasaan masyarakat dalam menjaga kebersihan. Saya melakukan kegiatan
pembersihan lingkungan atau before–after di sekitar tempat tinggal
sebanyak dua kali. Fokus kegiatan ini adalah mengumpulkan sampah anorganik,
seperti botol plastik air mineral dan kemasan makanan ringan yang berserakan di
area terbuka.
Meskipun
di lokasi tersebut telah tersedia tempat sampah beberapa warga masih membuang
sampah sembarangan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara
ketersediaan fasilitas dengan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.
Melalui kegiatan ini saya berusaha melihat bagaimana perubahan kondisi
lingkungan sebelum dan sesudah dibersihkan dapat dikaitkan dengan teori serta
konsep psikologi lingkungan, meski begitu kegiatan saya sadar bahwa yang saya lakukan ini hanya berdampak sangat kecil bagi lingkungan karena keterbatasan saya.
Tinjauan
Psikologi Lingkungan terhadap Kebersihan
Lingkungan Kotor dan Dampak Psikologisnya
Lingkungan
yang tidak terawat sering kali memberi kesan bahwa area tersebut tidak
diperhatikan dan tidak memiliki pengawasan. Hal ini dapat menimbulkan efek
domino berupa penurunan tanggung jawab sosial terhadap kebersihan. Teori Broken
Windows menjelaskan bahwa tanda-tanda ketidakteraturan fisik, seperti
sampah berserakan, dapat mendorong perilaku tidak tertib lainnya (Verywellmind,
2022).
Kondisi
lingkungan yang kotor juga dapat menurunkan kenyamanan, mengurangi rasa
memiliki terhadap lingkungan, dan berpengaruh pada kesejahteraan psikologis
(NCBI, 2020). Berdasarkan pengamatan saya, kondisi sebelum pembersihan
memperlihatkan banyaknya sampah plastik yang berserakan di sekitar area pohon
meskipun terdapat tempat sampah tidak jauh dari lokasi tersebut. Ini
menunjukkan bahwa persoalan utamanya bukan pada fasilitas, melainkan pada
kesadaran dan kebiasaan masyarakat.
Lingkungan Bersih dan Pengaruh Positifnya
Setelah
kegiatan pembersihan dilakukan, perubahan visual di area tersebut cukup jelas.
Lingkungan menjadi lebih rapi dan nyaman dipandang. Dari sudut pandang
psikologi lingkungan, perubahan fisik semacam ini dapat membentuk persepsi
positif bahwa area tersebut dijaga dan diperhatikan.
Menurut
Ajzen (1991), dalam teori Theory of Planned Behavior, seseorang lebih
cenderung berperilaku positif ketika memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu
melakukannya (perceived behavioral control). Dengan membersihkan area
sekitar, saya tidak hanya mengubah kondisi lingkungan, tetapi juga
memperlihatkan bahwa menjaga kebersihan merupakan tindakan yang realistis dan
dapat dilakukan oleh siapa pun. Selain itu, perubahan ini juga dapat
menumbuhkan efek sosial berupa teladan bagi orang lain untuk ikut menjaga
kebersihan.
Analisis
Kegiatan
Kegiatan
ini saya lakukan di lingkungan tempat tinggal dengan dua kali pembersihan di
area yang sama. Jenis sampah yang dikumpulkan sebagian besar adalah sampah
plastik, seperti botol air mineral dan pembungkus makanan. Setelah dikumpulkan,
semua sampah saya buang ke tempat sampah terdekat.
Perubahan
setelah kegiatan sangat terlihat. Area yang sebelumnya tampak kotor dan tidak
terurus menjadi lebih bersih dan tertata. Berdasarkan teori psikologi
lingkungan, kondisi fisik suatu tempat dapat memengaruhi cara manusia
berperilaku di dalamnya. Penelitian yang dilakukan oleh Saman Datu, Radde, dan
Sudirman (2023) menunjukkan bahwa norma sosial, sikap terhadap kebersihan,
serta persepsi kontrol individu berperan penting dalam perilaku membuang
sampah.
Namun,
kenyataannya masih banyak masyarakat yang memiliki niat baik tetapi belum
menerapkannya. Faktor situasional seperti kebiasaan, rasa malas, atau pengaruh
lingkungan sekitar sering kali menjadi penghambat. Pengalaman saya di lapangan
menunjukkan bahwa walaupun fasilitas sudah ada, tanpa kesadaran dan tanggung
jawab sosial, perilaku membuang sampah sembarangan tetap sulit diubah.
Kegiatan
pembersihan lingkungan yang saya lakukan memperlihatkan bahwa perubahan kecil
dapat memberi dampak positif bagi kondisi lingkungan maupun psikologis
masyarakat. Lingkungan yang bersih tidak hanya memperindah pandangan, tetapi
juga mendorong munculnya norma sosial yang lebih baik terkait perilaku
kebersihan.
Meskipun
tempat sampah telah tersedia, peningkatan kesadaran masyarakat masih sangat
diperlukan agar kebersihan menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari, bukan
sekadar kegiatan insidental. Melalui pendekatan psikologi lingkungan, tindakan
sederhana seperti ini bisa menjadi langkah awal dalam menumbuhkan perilaku
pro-lingkungan yang berkelanjutan.
Referensi
Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational
Behavior and Human Decision Processes, 50(2), 179–211.
https://doi.org/10.1016/0749-5978(91)90020-T
Hughes,
L., Loxley, M., & McMahon, G. (2016). Factors that can undermine the
psychological benefits of coastal environments: Exploring the effect of tidal
state, presence, and type of litter. Environment and Behavior, 48(9),
1097–1126. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27807388/
National
Center for Biotechnology Information (NCBI). (2020). How do the cultural
contexts of waste practices affect health and well-being? NCBI Bookshelf. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK582041/
Ojedokun,
O. (2011). Attitude towards littering as a mediator of the relationship between
personality attributes and responsible environmental behavior. Waste
Management, 31(12), 2601–2611. https://doi.org/10.1016/j.wasman.2011.08.014
Putra,
J. H., Maulana, R., & Herdiansyah, H. (2021). Prevention of littering
through improved visual design. Environmental Research, Engineering and
Management, 77(4), 64–75. https://doi.org/10.5755/j01.erem.77.4.25043
Saman
Datu, S., Radde, H. A., & Sudirman, S. (2023). Littering behaviour ditinjau
dari theory planned behaviour pada mahasiswa di Kota Makassar. Jurnal
Psikologi Karakter, 5(2), 101–112. https://journal.unibos.ac.id/jpk/article/view/1286
Verywellmind. (2022). Broken windows theory: Overview and implications. https://www.verywellmind.com/broken-windows-theory-7550632






0 komentar:
Posting Komentar