Plogging di Jalan Ganjuran dan Samas
Jessica Maria 243104200
Plogging adalah kegiatan jogging sambil memungut sampah. Berasal dari gabungan kata jogging dan istilah Swedia plocka upp artinya memungut (Waste4change, 2020). Saya jarang jogging tetapi. baru kali ini di barengi dengan kegiatan memungut sampah. Kegiatan plogging pertama kali saya lakukan pada 22 Oktober, pukul 09.00-10.00 WIB di sepanjang jalan Ganjuran, Bantul. Saya plogging di sana karena hampir setiap hari melewatinya ketika berpergian. Sekilas saat melintas di jalan Ganjuran tapi kurang memperhatikan semak-semak di samping jalan maka akan terlihat bersih saja. Tetapi, setelah diperhatikan dengan seksama, di antara semak terdapat banyak sekali sampah plastik yang tersembunyi. Didominasi sampah plastik bekas jajanan, seperti plastik es teh, es krim, plastik kripik, kresek, botol minuman kemasan berbagai ukuran, dan sedotan. Ada juga beberapa sampah bekas kemasan rokok, puntung rokok, sampai korek api yang masih ada sisa sedikit isinya. Selain itu saya juga menemukan sandal karet ukuran anak kecil, hanya sebelah saja dan karton bekas kemasan lipstick.
Setelah sampai di ujung jalan Ganjuran saya berbelok ke kiri untuk menyusuri jalan desa yang berada di antara persawahan. Setelah menyusuri jalan tersebut tidak terdapat banyak sampah, tetapi hanya beberapa kemasan plastik bekas pupuk yang dibiarkan berserakan di tepi sawah. Melakukan plogging di jalan Ganjuran ini sedikit sulit karena cukup sempit bagian jalan yang aman untuk dilalui pelari. Selain itu, saya menemukan banyak sampah sepanjang jalan Ganjuran jadi tidak dapat berlari lama, karena tiap beberapa langkah sudah menemukan sampah. Lalu, saya kekurangan kantong kresek untuk menampung sampah, karena ternyata sampahnya lebih banyak dari dugaan. Jadi, terpaksa tidak dapat memungut setiap sampah plastik yang saya temui. Terkumpul sebanyak 0.4 kg sampah. Sampah plastik yang sudah terkumpul dari plogging ini, saya pilah dan beberapa sudah saya bawa ke bank sampah makmur sejahtera mandiri RW. 11 Kauman pada 31 Oktober 2025.
Setelah plogging pada 22 Oktober. Saya mencoba melakukan plogging pada minggu berikutnya namun sering tidak dapat pergi karena tiba-tiba hujan yang lama redanya atau bentrok dengan jam kuliah pagi dan sore. Jadi, saya baru dapat melakukan plogging kedua di tanggal 8 November 2025, pada jam yang sama yaitu mulai pukul 09.00 sampai 10.00 WIB. Pada kedua kalinya saya plogging, saya memilih jalan Samas, Bantul. Saya memilih jalan ini karena alasan yang sama dengan plogging di jalan Ganjuran, yaitu hampir setiap hari saya lewati. Di tepi jalan, yang tepat bersebelahan dengan kali, banyak sekali sampah plastik yang berserakan. Sering terlihat berserakan begitu saja di samping jalan atau tersembunyi dibalik rumput dan semak yang cukup tinggi. Beberapa sampah sering tertiup angin dan masuk ke dalam kali. Terlihat ada beberapa sampah yang tergenang di permukaan kali tetapi tidak ada penumpukan sampah yang sampai menimbulkan bau tidak enak. Kebanyakan sampahnya adalah plastik, seperti kresek dan plastik bekas kemasan jajanan yaitu es teh, es krim, plastik pembungkus gorengan, banyak sedotan, dan beberapa botol minuman kemasan. Terkumpul sebanyak 0.1 kg sampah, dan sudah saya pilah yang akan saya bawa ke bank sampah.
Daftar Pustaka
waste4change. (2020, September 8). Plogging: Tren Jogging dan Memungut Sampah Asal Swedia. waste4change. https://waste4change.com/blog/plogging/










0 komentar:
Posting Komentar