Essai ke-3 Psikologi Lingkungan
Ratu Sabinawangi Nauli Harahap
NIM 24310410204
Dosen Pengampu: Arundati Shinta
Kelas A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Di kost-ku, ada satu sudut yang selalu aku lewatkan cepat-cepat: tempat sampah. Plastik numpuk, kardus bekas dibiarkan begitu saja, dan baunya… cukup bikin orang pura-pura nggak lihat. Aku sendiri sering buang sampah sambil buru-buru pergi, seolah tempat itu bukan urusanku.
Sampai suatu hari, aku mau buang sampah tapi tidak ada lagi ruang. Saat itu aku mikir, “kalau aku sendiri males, kapan beresnya?” Akhirnya aku memutuskan buat bersihin sedikit. Nggak yang ribet, cuma kumpulin sampah yang berserakan, rapikan plastik, dan ganti tempat sampahnya.
Hasilnya sederhana, tapi kerasa. Sudut yang tadi bikin aku menghindar jadi lebih ringan dilihat. Nggak rapi banget, tapi jauh lebih manusiawi. Aku juga jadi buang sampah tanpa rasa kesal.
Yang menarik, setelah itu beberapa anak kost lain mulai ikut lebih rapi juga. Ternyata kadang kita cuma perlu ada satu orang yang mulai duluan.
Dan aku senang karena, setidaknya, tempat kecil itu terasa lebih layak buat dihuni. Begitu juga rasanya di dalam diri.










0 komentar:
Posting Komentar