Selasa, 11 November 2025

UTS Psikologi Lingkungan Kelas A_Jessica Maria

 UTS Psikologi Lingkungan kelas A

Jessica Maria 24310420063

Dosen pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.

11 November 2025


Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 

Yogyakarta 




        



    

        Individu yang bersedia tinggal di perumahan kumuh seperti yang ada di Amerika Selatan memiliki persepsi tertentu terhadap perumahan tersebut. Persepsi tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan skema persepsi dari Paul A. Bell (Sarwono, dkk. dalam Paimah, 2024). Individu yang menghadapi situasi baru, tinggal di perumahan kumuh yang sangat tidak terawat, dan dapat dikategorikan kurang layak ditempati. Tetapi dia memiliki sifat yang lapang dada menerima keadaan, dan terampil dalam mencari dan mempraktikkan informasi dari internet. Informasi yang diperoleh akan digunakan untuk mempermudah hidupnya tinggal di perumahan kumuh tersebut. Lalu setelah mengobservasi dan menyadari keterampilannya dia akan melakukan persepsi untuk berusaha memahami menerima terhadap rumah kumuh yang akan ditempatinya. Pada umumnya, jika ada pilihan yang lebih baik pasti tidak akan ada individu yang bersedia tinggal di perumahan kumuh, tetapi karena ada faktor lain, biasanya ekonomi, mereka belajar untuk menerima harus tinggal di sana. 


Individu tersebut memahami kalau situasi baru yang membuatnya harus tinggal di perumahan kumuh menimbulkan stres. Stres yang dialaminya dapat timbul karena berbeda jauh dengan rumah lain yang pernah ditempati, misal sebelumnya tinggal di rumah yang kecil tetapi kondisinya tidak kumuh seperti perumahan itu. Dia akan memersepsikan bahwa tinggal di sana berada di luar batas optimalnya. Oleh karena stres yang dirasakan, untuk mengatasinya individu tersebut akan melakukan coping behaviour. Bentuk dari coping behavior ini ada dua yaitu adaptasi dan adjustment. Adaptasi yang mungkin dilakukan individu tersebut adalah dia menyesuaikan dirinya untuk tinggal di sana dengan cara melihat sisi positif. Sisi positifnya adalah biaya hidup di sana murah, mungkin tidak akan dibebani dengan harga sewa yang tinggi, kalau mereka hanya menyewa rumah di sana. Lalu, sisi positif lainnya adalah di sekitar perumahan tersebut akan ada warung atau kedai yang menjual produk dan makanan dengan harga murah. Murah karena disesuaikan dengan lingkungan yang tidak terawat dan kemungkinan besar pendapatan masyarakat di sekitar perumahan tersebut kecil. Oleh karena dia melihat dari sisi positifnya, akan timbul rasa nyaman tinggal di perumahan kumuh tersebut. 


Selain beradaptasi, individu itu juga akan melakukan adjustment yaitu lingkungan tempat dia berada akan diubah, agar sesuai dengan dirinya (Paimah, 2024). Adjustment yang akan dilakukan dapat didasari dari individu yang terampil dalam mencari dan menerapkan informasi dari internet. Individu tersebut melakukan adjustment agar dapat memiliki rumah yang bersih dan akhirnya merasa nyaman. Dia akan mencari bagaimana caranya membersihkan rumah yang kotor dan kumuh, mempelajari cara membersihkan dan mengecat ulang tembok rumah, dan cara memperbaiki beberapa bagian rumah yang rusak. Jika individu berhasil mengatasi stresnya dengan melakukan adaptasi dan adjustment secara berulang-ulang, maka akan membuatnya lebih menerima lingkungan perumahan tersebut. Lama-kelamaan, setelah selalu berhasil mengatasi stresnya, individu itu akan juga terus berusaha membuat perumahan tersebut nyaman untuk ditempati oleh dia. Mungkin akan memicu timbulnya ide kreatif untuk membuat perumahan kumuh itu menjadi lebih bersih. 


Usaha yang dilakukan melalui adaptasi dan adjustment oleh individu tersebut menjadi tanda bahwa dia sudah berhasil mengatasi stresnya, dan tidak menerima begitu saja tinggal di lingkungan kumuh tanpa membuat perubahan. Jadi, individu memersepsikan kalau tinggal di sana berarti berada di luar batas optimalnya dan akan menimbulkan stres. Namun, stres yang dirasakan membuatnya melakukan adaptasi dan adjustment dan berhasil. Individu memutuskan untuk bersedia menjadikan tempat itu sebagai rumah dan akhirnya mendorong individu tersebut untuk berperilaku mengubah rumah tersebut menjadi lebih bersih dan layak ditinggali (adjustment). 



Daftar Pustaka

Paimah, A. S., Shinta, A., & Adib, A. A. (2024, Maret). PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN. Jurnal Psikologi, 20(1), 23-29.



0 komentar:

Posting Komentar