ESAI II - PLOGGING
TUBUH BUGAR, BUMI SEGAR DALAM SATU AKTIVITAS
Nama :
Andhika Cahya Nugraha
NIM :
24310410059
Kelas :
SJ & SP
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Salah satu permasalahan besar bagi bumi adalah
banyaknya sampah berserakan di lingkungan. Selain dapat menjadi sumber penyakit
bagi manusia, hal tersebut juga mengotori bumi yang indah nan elok ini.
Sebenarnya sudah menjadi tugas bagi kita semua sebagai manusia untuk membersihkan
perihal sampah berserakan itu. Hambatannya, kesibukan sehari-hari seperti
bekerja, belajar, maupun olahraga supaya tubuh sehat telah menyita keseluruhan
waktu kita, sehingga kita tak punya waktu lagi untuk membereskan masalah sampah
berserakan di lingkungan. Namun kini ada suatu tren yang dinamakan plogging,
yang mana menggabungkan aktivitas olahraga dengan kegiatan membersihkan sampah
di lingkungan. Tren ini cukup menakjubkan karena dapat menjadi solusi atas
ketiadaan waktu kita untuk membersihkan sampah di lingkungan.
Plogging merupakan suatu kegiatan yang mengombinasikan antara lari santai (jogging)
dengan aktivitas mengumpulkan atau mengambil sampah yang berserakan di
lingkungan. Istilah plogging di ambil dari bahasa Swedia yang berasal
dari kata plocka upp (picking up) atau dalam bahasa indonesia
berarti mengambil, dan juga jogga (jogging) atau lari santai.
Kegiatan ini sangatlah bermanfaat, berlari santai yang merupakan salah satu
bentuk olahraga menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan kualitas
hidup dan menjaga kebugaran tubuh dan spiritual kitta, sementara itu mengambil
sampah berserakan di lingkungan turut berkontribusi menjaga bumi agar tetap
segar, dan juga kegiatan ini merupakan bentuk perilaku pro-lingkungan.
Aktivitas melakukan plogging
Aktivitas plogging pertama saya lakukan pada
hari Minggu, 12 Oktober 2025. Saya melakukan kegiatan plogging di
sekitar tempat tinggal, yaitu di daerah Pajangan, Bantul. Aktivitas yang saya
lakukan ini berlangsung sekitar 1 jam, antara pukul setengah 4 sore hingga
setengah 5 sore dengan menyusuri jalan dan masuk ke gang-gang kecil dengan
menempuh jarak sekitar 4 km. Waktu melakukan jogging di pinggir jalan
raya tidak dijumpai banyak sampah, justru sampah berserakan banyak saya temui
waktu menyusuri gang-gang kecil, utamanya di bagian selokan dan saluran-saluran
air. Kebanyakan sampah yang saya jumpai adalah sampah anorganik seperti bungkus
makanan, plastik, kertas, dan tisu-tisu yang sudah terpakai dan basah terkena
air, juga beberapa sampah organik seperti dedaunan. Sampah yang berhasil saya
kumpulkan berkisar 1 ½ kg sampah anorganik dan juga ½ kg sampah organik. Setelah
sampah terkumpul, untuk sampah anorganik kemudian saya pilah lagi berdasar
kategori (sampah plastik-sampah kertas), lalu sampah anorganik tersebut telah
saya jual ke pengepul sampah yang sering lewat di jalan depan rumah. Untuk
sampah organik saya taruh di pot-pot tanaman guna menyuburkan tanah.
Aktivitas plogging yang kedua saya lakukan pada
Rabu, 5 November 2025 di area persawahan dekat dengan tempat tinggal. Aktivitas
ini saya lakukan sekitar 1 ½ jam diantara pukul 3 sore hingga hampir pukul 5
sore, namun karena medan jalan di area sawah kurang baik dan juga saya sering
turun ke bagian sawahnya, sehingga jarak yang saya tempuh dalam plogging
kedua ini tidak lebih dari 3 km. Kebanyakan sampah yang saya jumpai dan saya
ambil adalah sampah plastik dan tas kresek, dan juga sampah daun namun
jumlahnya tidak terlalu banyak. Sampah anorganik yang saya kumpulkan sekitar
hampir 3 kg, dan ½ kg sampah organik yang berupa dedaunan. Sampah yang saya
kumpulkan terasa cukup berat karena sampah tersebut kebanyakan basah terkena
hujan. Rencananya sampah anorganik akan saya jual ke pengepul sampah yang sama
dengan sebelumnya, sementara itu sampah organik saya gunakan menyuburkan tanah untuk
tanaman.
Referensi:
Siregar, D. R., Barlian, E., Dewata, I., Syah, N.,
Komaini, A., Insani, M., Nofriandi, A., Sati’at, N. A., Febrina, S. (2024). Plogging
as a promotion of sustainable environmental ideology through sports. IOP
Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 1510 012011






0 komentar:
Posting Komentar