Senin, 21 Juli 2025

Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

 Nama : Chitra Amanda Kasim 

Nim: 24310410036

KELAS : Reguler A 

Esai ke -6 dri tugas ke -5 

link video  youtube  : https://youtu.be/-c-gJMDbVD0?si=X6Dhj_EtfqG0fwbu

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta M.A 


Motivasi kerja merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya kinerja seorang karyawan. Dalam dunia kerja yang penuh tekanan dan tuntutan, motivasi menjadi energi pendorong agar setiap individu dapat menjalankan tugasnya dengan semangat dan tanggung jawab. Tanpa motivasi, karyawan hanya akan bekerja sekadarnya, bahkan bisa kehilangan arah dan tujuan dalam pekerjaannya. Oleh karena itu, penting bagi setiap karyawan dan juga perusahaan untuk menumbuhkan serta menjaga motivasi kerja agar kinerja tetap optimal.

Motivasi kerja bisa dibedakan menjadi dua jenis: motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti keinginan untuk berkembang, rasa puas setelah menyelesaikan tugas, atau kebanggaan atas hasil kerja. Sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari luar, misalnya gaji, bonus, penghargaan, atau promosi jabatan. Kedua jenis motivasi ini memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja, namun motivasi intrinsik biasanya lebih tahan lama dan mendorong seseorang untuk bekerja dengan sepenuh hati.

Ketika seorang karyawan memiliki motivasi yang tinggi, ia akan bekerja bukan hanya karena kewajiban, melainkan karena adanya rasa memiliki terhadap pekerjaannya. Ia akan lebih disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan berusaha memberikan yang terbaik. Bahkan saat menghadapi tantangan atau tekanan, karyawan yang termotivasi tetap mampu bertahan dan mencari solusi karena ia merasa bahwa pekerjaannya bermakna. Ini menunjukkan bahwa motivasi tidak hanya berdampak pada semangat kerja, tapi juga pada kualitas dan hasil kerja.

Di sisi lain, karyawan yang tidak memiliki motivasi cenderung bekerja seadanya. Mereka lebih mudah merasa jenuh, malas, bahkan sering absen atau tidak fokus. Hal ini tentu berdampak pada produktivitas dan citra profesionalisme. Dalam jangka panjang, kurangnya motivasi bisa menyebabkan turunnya performa tim, meningkatnya turnover karyawan, serta terganggunya target organisasi secara keseluruhan.

Oleh karena itu, perusahaan juga memiliki peran besar dalam menjaga dan meningkatkan motivasi kerja karyawan. Lingkungan kerja yang sehat, hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, penghargaan atas hasil kerja, serta kesempatan untuk berkembang adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan motivasi. Lebih dari itu, perusahaan juga perlu membangun budaya kerja yang menumbuhkan rasa bangga dan keterlibatan emosional terhadap pekerjaan. Karyawan yang merasa dihargai akan bekerja dengan hati, bukan hanya karena uang.

Kesimpulannya, motivasi kerja memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang bekerja dengan hati akan lebih mudah meraih prestasi karena ia bekerja dengan niat, semangat, dan tanggung jawab. Maka dari itu, baik individu maupun organisasi perlu bersama-sama menciptakan suasana kerja yang mendukung tumbuhnya motivasi. Sebab, ketika seseorang bekerja dengan hati, prestasi bukan lagi sekadar tujuan, melainkan hasil alami dari dedikasi dan kerja keras yang tulus.



0 komentar:

Posting Komentar