UAS PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI
Dosen pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.
Oleh: Serlita Van gobel (243104102006)
Kepemimpinan di Bawah Sorotan, Fenomena Kepemimpinan Gubernur DKI dan Gubernur Banten
Kang Dedi Mulyadi (KDM) muncul sebagai figur pemimpin yang menonjol di tengah sorotan publik di media sosial. Kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Barat banyak diperbincangkan karena konsistensinya dalam menangani isu-isu lingkungan seperti sampah, banjir, penebangan pohon ilegal, dan penambangan liar. Ia tidak hanya mengandalkan dana pemerintah, tetapi juga dana pribadi untuk mendukung program-program penting bagi masyarakat. Dedikasi ini mendapat dukungan besar, terbukti dari survei yang menunjukkan 94% masyarakat Jawa Barat mendukung kinerjanya—angka tertinggi di Pulau Jawa. Namun, popularitasnya juga menimbulkan kecemburuan politik dari pejabat lain, terutama di DKI Jakarta dan Banten, yang diiringi kritik dan persaingan tidak sehat.
mendapat tekanan, KDM menunjukkan ketangguhan sebagai pemimpin sejati dengan enam jenis keberanian: moral, emosional, intelektual, sosial, spiritual, dan fisik. Ia berani mengambil keputusan sulit demi kepentingan umum dan tetap menjaga integritas serta keterbukaan terhadap rakyat. Fenomena KDM menegaskan bahwa kepemimpinan sejati bukan soal jabatan, tetapi tentang keberanian untuk bertindak benar demi masyarakat, meski tidak selalu populer.
Konsep penjelasan enam elemen keberanian (courage elements) menurut Sen et al. (2013) yang dapat digunakan untuk menganalisis kepemimpinan dua tokoh: Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Banten, dalam konteks fenomena Kang Dedi Mulyadi (KDM). Penjelasan ini disusun dalam bentuk bagan analisis komparatif agar lebih mudah dipahami, dengan masing-masing elemen disertai contoh sikap/kebijakan yang mencerminkan keberanian atau kekurangannya:
Elemen Keberanian
Penjelasan
Gubernur DKI Jakarta
Contoh Nyata (DKI)
Gubernur Banten
Contoh Nyata (Banten)
1.
Biological Courage
Turun langsung ke lapangan dalam kondisi berisiko
Cukup sering hadir saat banjir atau unjuk rasa, tapi terkadang absen di momen kritis
Pernah turun saat banjir besar 2024, tapi juga dikritik saat memilih kunjungan luar negeri di tengah krisis
Jarang terlihat di lapangan saat bencana terjadi
Saat banjir Lebak dan Pandeglang, hanya staf dinas yang terlihat aktif
2.
Power Courage
Menggunakan kekuasaan untuk kepentingan rakyat, bukan elite
Cenderung berhati-hati dan kompromistis dalam isu besar
Tidak tegas dalam menyikapi reklamasi Teluk Jakarta dan isu transportasi
Lemah dalam menindak pelanggaran lingkungan dan tambang ilegal
Penambangan liar di Lebak tetap beroperasi tanpa pengawasan ketat
3.
Followers Courage
Menerima masukan dari rakyat biasa dan bukan hanya elite
Aktif di media sosial, tapi respon lebih banyak pada isu viral
Aktif Twitter & IG, namun keluhan warga kecil sering diabaikan
Tidak membangun kanal partisipasi warga yang kuat
Warga mengeluhkan minimnya audiensi langsung dan respons atas keluhan desa
4.
Moral Courage
Memegang prinsip walau tidak populer atau menantang elite
Menghindari konflik terbuka dengan pusat atau elite ekonomi
Diam dalam isu penolakan warga atas proyek strategis nasional
Terlihat tidak tegas terhadap ASN atau kepala daerah bawahannya yang bermasalah
Bupati Serang sempat disorot karena dugaan korupsi, tapi tidak ada tindakan tegas dari gubernur
5. Intellectual Courage
Berani berpikir berbeda dan terbuka pada kritik
Cukup inovatif, mulai smart city dan integrasi transportasi
JakLingko, aplikasi transportasi terintegrasi, dan sistem pajak digital
Minim pembaruan atau pengembangan visi daerah
Masih menggunakan pendekatan manual dan birokratis dalam pelayanan publik
6.
Creativity Courage
Menciptakan solusi baru dan kreatif atas masalah besar
Ada kreativitas dalam teknologi dan pengelolaan transportasi
Inovasi integrasi MRT, LRT, dan TransJakarta
Solusi cenderung monoton dan mengulang program lama
Program penanganan banjir dan sampah stagnan dari tahun ke tahun
Daftar Pustaka
Chadijah, S., & Suhana, A. (2022). Interferensi bahasa dalam komunikasi massa Dedi Mulyadi di channel youtube Kang Dedi Mulyadi. Jurnal Bisnis, 10(1), 140-15
Şen, A., Kabak, K. E., & Yangınlar, G. (2013). Courageous leadership for the twenty-first century. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 75, 91-101.
Hironimus, R. (2025, Maret 14). Ini program pendidikan Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi Untuk ciptakan kelas menengah baru di Jabar. TribunnewsDepok.com.
https://depok.tribunnews.com/2025/03/14/ini-program-pendidikan-gubernur-jawa-barat-dedi-mulyadi-untuk-ciptakan-kelas-menengah-baru-di-jabar
Redaksi. (2025, Maret 10). Dedi Mulyadi Terjun Langsung ke Sungai Saat Banjir, Netizen: Pemimpin Sejati!. Suara Subang.com.
https://suarasubang.com/dedi-mulyadi-terjun-langsung-ke-sungai-saat-banjir-netizen-pemimpin-sejati/
Edi, S.(2025, Juni 12). Kritik Terbuka untuk Gubernur Banten dan Pansel Sekda: Rakyat Tidak Butuh Sandiwara, Tapi Integritas! Oleh: Hakiki Hakim – Aktivis, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik. Nasionaldetik.com.
https://nasionaldetik.com/2025/06/12/kritik-terbuka-untuk-gubernur-banten-dan-pansel-sekda-rakyat-tidak-butuh-sandiwara-tapi-integritas-oleh-hakiki-hakim-aktivis-pengamat-politik-dan-kebijakan-publik/
0 komentar:
Posting Komentar