Selasa, 22 Juli 2025

Mengajar, Belajar, dan Berbagi: Pengembangan Diri dengan Kegiatan Sukarelawan

 Esai Prestasi

Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta, M. A
Andarini Sulistiawati
NIM. 24310410201
Kelas A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Hidup ini merupakan sebuah perjalanan yang akan menemui berbagai pengalaman yang bermakna. Kegiatan sukarelawan bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang menemukan nilai dan makna baru dalam hidup, sebuah perjalanan yang menjadikan pengalaman berharga dan pembelajaran tak ternilai untuk pengembangan diri. 

Dalam perjalanan saya, tentu menemui besar dan kecil tantangan yang membentuk diri saya. Jika harus menceritakan pengalaman yang mendalam bagi diri saya, itu adalah ketika saya menjadi sukarelawan. Menjadi pengajar baca tulis Al-Qur’an / guru ngaji, di Masjid dekat tempat saya tinggal, serta sukarelawan berbagi makanan dalam rangka Jum’at berkah bersama HIMAPSI UP45.

Sebagai seorang muslim, sejak kecil saya selalu diajarkan untuk membaca dan menulis Al-Qur’an. Dulu, setiap sore saya bersama teman-teman yang lain bersemangat lari-larian menuju masjid untuk belajar mengaji dan berbagai hal lain tentang Islam, oleh pengajar kami, kakak-kakak yang sudah lebih paham. 

Kini, setelah usia beranjak dewasa, sudah saatnya saya bertukar peran dengan para pengajar itu. Saya yang menjadi pengajar untuk anak-anak di kampung, bahkan ada sebagian dari murid-muridku adalah anak pengajarku dahulu.

Saat ini kegiatan mengaji lebih intens dilakukan ketika bulan Ramadhan tiba. Kegiatan mengaji diadakan setelah Ashar, sekitar pukul 13.30, hingga menjelang berbuka puasa. Di beberapa kesempatan kami melakukan buka puasa bersama. Biasanya makanan akan disediakan oleh warga dengan cara suka rela.

Dalam mengajar, saya menyisipkan kisah-kisah nabi dan sahabat dalam pelajaran agama. Saya bersama pengajar yang lain selalu berusaha membawakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan, agar anak didik kami menikmati pembejaran dan tidak mudah bosan. Selain mengajarkan baca tulis Al-Qur’an, kami mengajak anak-anak untuk bernyanyi, menggambar, menghafal doa-doa, praktik wudhu dan sholat, serta bermain, sembari menunggu waktu buka tiba.

Membersamai anak-anak dengan kegiatan positif membuat energi positif terpancar dalam diri. Di tengah kesibukan dan lelah akan kerja, melihat anak didik tertawa bahagia, bersenda gurau, dan menyaksikan keberhasilan mereka dalam belajar, mampu menghapuskan segala lelah dan gundah gulana di hati. Saat menghabiskan waktu bersama anak-anak tersebut, saya belajar banyak tentang kekuatan ketabahan dan kebahagiaan sederhana.

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu tentang benda / material mewah, namun dengan kebersamaan dan kegiatan positif yang membawa kita pada kenyamanan dan tercipta kebahagiaan itu.

Selain sebagai pengajar, menjadi sukarelawan membagikan makanan bersama HIMAPSI UP45, adalah pengalaman yang juga berharga bagi saya.

Sejak November 2025, saya tergabung dalam himpunan mahasiswa, yakni HIMAPSI. Salah satu program kami adalah berbagi makanan Jum’at berkah kepada orang-orang sekitar kampus yang membutuhkan.

Kegiatan ini terlaksana dari program kerja Divisi Sosgam, yang kemudian sama-sama menggalang dana / iuran seluruh anggota himpunan untuk membeli nasi bungkus yang kemudian kami bagikan.

Target kami adalah orang-orang pekerja sosial, seperti tukang parkir, relawan pengatur lalu lintas, satpam, pedagang kaki lima, tukang pengumpul rongsokan, dan orang-orang lain yang membutuhkan.

Berbagi itu indah. Melalui kegiatan ini saya mengerti betapa indahnya makna berbagi. Dapat mendatangkan rezeki kepada mereka yang menerima atau kami yang memberi. Senyum serta doa tulus dari mereka membuat saya terharu dan termotivasi untuk terus melanjutkan kegiatan amal ini.

Kedua pengalaman saya di atas merupakan pengalaman yang tidak akan saya lupakan, dan jika masih Tuhan izinkan, saya bersedia untuk terus melakukan kegiatan sukarelawan itu. Saya meyakini bahwa sekecil apapun tindakan yang kita lakukan dapat memberikan perbedaan pada kehidupan orang lain. Oleh karenanya, saya memilih kegiatan-kegiatan yang positif agar berdampak baik pula untuk kehidupan saya dan orang lain, hingga berdampak pada masa depan negeri yang lebih cerah.  

Melalui sukarelawan, saya belajar untuk lebih memahami arti empati dan solidaritas, dan saya merasa bahwa ini adalah bagian penting dari siapa saya sekarang. Pengalaman ini telah membentuk nilai-nilai dan prinsip dalam diri saya, dan saya berharap dapat terus menggunakannya untuk berbuat baik dalam kehidupan saya sehari-hari.


Dokumentasi mengajar di Masjid Hiqmatul Iman: 






0 komentar:

Posting Komentar