Psikologi Industri dan OrganisasiMutiara Ramadani Putri24310410061Psikologi RegulerDr., Dra. Arundati Shinta M.A.
Gubernur DKI Jakarta dan Banten keduanya menunjukkan kelemahan pada aspek power courage, moral courage, dan creativity courage, yaitu ketidaktegasan, kurang etis dalam menjaga lingkungan, serta minimnya inovasi dalam kebijakan publik. Hal ini kontras dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang justru menonjol pada seluruh elemen keberanian.6 elemen keberanian yang harus dimiliki oleh pemimpin yang baik, berdasarkan teori Sen at al. (2013):
1. Biological Courage (talent bawaan)Karakter bawaan seperti visi kepemimpinan, ketegasan alami, dan kepercayaan publik yang tinggi. Misalnya, jika Gubernur DKI diasumsikan memiliki karisma dan legitimasi yang kuat (survei popularitas tinggi), hal ini mempermudah koordinasi antarlembaga.
2. Intellectual / Power CourageKeberanian menggunakan data, strategi, pengetahuan teknis, dan otoritas jabatan. Seperti pemanfaatan Big Data dan GIS banjir untuk menentukan lokasi resapan air dan pengawasan illegal logging secara sistematis.
3. Followers CourageKemampuan menciptakan pengikut/publik yang berpikir kritis dan mendukung tindakan berani—membangkitkan komunitas warga aktif dalam aksi bersih sungai, partisipasi penanaman pohon, dan pelaporan pelanggaran lingkungan.
4. Moral CourageKeberanian moral menjalankan kebijakan bersih dari kecurangan, seperti memerintahkan pembongkaran bangunan di resapan air meskipun mendapat tekanan ekonomi-politik, atau menindak penebangan ilegal tanpa pandang bulu.
5. Creativity CourageInovasi radikal dalam menyelesaikan masalah lingkungan: seperti program banking sampah digital, penghijauan massal kreatif, atau sistem insentif ekonomi untuk daur ulang—mengubah kebiasaan masyarakat dengan cara baru dan efektif.
6. Intellectual (kedua) / Emotional CourageKemampuan menerima tekanan sosial dan kritik publik dengan tenang—menghadapi pro–kontra di media sosial dan mempertahankan fokus pada program lingkungan.
1. Biological Courage (talent bawaan)
Karakter bawaan seperti visi kepemimpinan, ketegasan alami, dan kepercayaan publik yang tinggi. Misalnya, jika Gubernur DKI diasumsikan memiliki karisma dan legitimasi yang kuat (survei popularitas tinggi), hal ini mempermudah koordinasi antarlembaga.
2. Intellectual / Power Courage
Keberanian menggunakan data, strategi, pengetahuan teknis, dan otoritas jabatan. Seperti pemanfaatan Big Data dan GIS banjir untuk menentukan lokasi resapan air dan pengawasan illegal logging secara sistematis.
3. Followers Courage
Kemampuan menciptakan pengikut/publik yang berpikir kritis dan mendukung tindakan berani—membangkitkan komunitas warga aktif dalam aksi bersih sungai, partisipasi penanaman pohon, dan pelaporan pelanggaran lingkungan.
4. Moral Courage
Keberanian moral menjalankan kebijakan bersih dari kecurangan, seperti memerintahkan pembongkaran bangunan di resapan air meskipun mendapat tekanan ekonomi-politik, atau menindak penebangan ilegal tanpa pandang bulu.
5. Creativity Courage
Inovasi radikal dalam menyelesaikan masalah lingkungan: seperti program banking sampah digital, penghijauan massal kreatif, atau sistem insentif ekonomi untuk daur ulang—mengubah kebiasaan masyarakat dengan cara baru dan efektif.
6. Intellectual (kedua) / Emotional Courage
Kemampuan menerima tekanan sosial dan kritik publik dengan tenang—menghadapi pro–kontra di media sosial dan mempertahankan fokus pada program lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar