Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Selasa, 12 Maret 2013

BIMBINGAN KARIR PADA PARA REMAJA



BIMBINGAN KARIR PADA PARA REMAJA
Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


 

Pada masa remaja, seseorang seharusnya sudah mempunyai arah ke spesialisasi. Ini berbeda dengan masa kanak-kanak, yang minat dan perhatiannya belum terpusat pada satu hal. Petunjuknya sederhana saja, yaitu pertanyaan mengenai cita-cita. Anak-anak sering bercita-cita menjadi dokter, astronot, dan sebagainya. Besok paginya mungkin cita-cita itu sudah berbeda lagi. Pada masa kanak-kanak inilah seharusnya orangtua jeli melihat bakat dan minat anak. Bimbinglah dan arahkanlah bakat anak itu. Orangtua hendaknya mampu menjadi model bagi anak-anaknya (Bandura, 1986; Bussey & Bandura, 1999).

Persoalan yang muncul dalam bimbingan karir pada anak dan remaja adalah orangtua tidak tahu bagaimana cara mengarahkan dan membimbing anak-anaknya. Orangtua pada umumnya hanya menyerahkan bimbingan karir pada pihak sekolah, karena sekolah dianggap lebih mengetahui tentang potensi anak. Jarang terjadi orangtua memperkenalkan suatu karir melalui pengenalan ketrampilan. Kesukaan anak pada suatu ketrampilan lebih terjadi karena pengaruh teman atau pelajaran ekstra kurikuler dari sekolah. Apabila teman-temannya sudah bosan dengan ketrampilan itu atau anak pindah sekolah, maka bubarlah semangat anak dalam mendalami ketrampilan tesebut. Selanjutnya anak belajar ketrampilan baru lagi, yang mungkin sangat berbeda dengan ketrampilan pertama karena pengaruh teman-teman sebayanya. Berganti teman berganti pula jenis ketrampilan, sehingga anak tidak pernah menekuni suatu ketrampilan secara tuntas.

Tulisan ini ditujukan pada para orangtua, guru, dan pihak-pihak yang berminat dalam bidang bimbingan karir untuk remaja. Harapannya adalah semua pihak menjadi waspada bahwa karir yang bervariasi itu penting diperkenalkan pada anak, agar anak tidak terhambat atau kebingungan dalam menentukan spesialisasinya. Pengenalan karir dapat dilakukan semenjak anak-anak masih kecil. Kunci utama pengenalan karir adalah kesediaan orangtua untuk meluangkan waktu bagi anak-anaknya sehingga terjalin kerjasama yang harmonis antara keduanya.

Kerjasama antara orangtua dan anak akan menentukan spesialisasi bakat anak. Dampaknya pada masa remaja kelak anak akan lebih mendalami spesialisasinya itu. Problem yang timbul biasanya bagaimana menentukan bakat anak, mengingat minat anak-anak itu sering berubah-ubah. Di sinilah kesabaran, tauladan, serta kesediaan meluangkan waktu dari orangtua diuji. Inilah bentuk pendidikan dalam keluarga. Memang harus ada semacam trial and error (coba-coab dan keliru) untuk menentukan bakat serta minat anak. 

Pada banyak kasus, tidak sedikit remaja yang ternyata kurang mendapat bimbingan yang intensif dari orangtua ketika masa kanak-kanak dulu. Ini adalah fenomena yang sering terjadi di daerah perkotaan, yang mana kedua orangtua harus bekerja untuk mencari nafkah. Dampaknya mereka sudah tidak mempunyai cadangan energi dan waktu yang cukup untuk anak-anaknya, sehingga pembinaan minat dan bakat anak menjadi terlantar. Ini adalah peringatan bagi para orangtua, agar lebih memperhatikan anaknya. Anak tidak hanya butuh materi saja, tetapi juga bimbingan dan perhatian dari orangtua.