Nama : Khansa Humaira
NIM : 24310410034
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Soal :
Menjelaskan tentang mengapa ada orang yang bersedia tinggal di perumahan tersebut, Jelaskan menggunakan skema persepsi dari Paull A. Bell dan kawan-kawan!
Jawaban :
Gambar tersebut merupakan suatu bangunan atau perumahan yang sangat kumuh. Jika saya diminta tinggal di sana saya tidak mau karena menurut saya itu rumah yang jelek dan kumuh, Namun jika sangat mendesak dan saya terpaksa harus tinggal di sana maka saya akan tinggal disana tetapi saya akan merenovasi tempat saya tinggal itu, dengan cara membersihkannya dan mengecat ulang tempat tersebut agar saya merasa nyaman untuk tinggal disana.
Menurut skema persepsi dari Paull A. Bell dan kawan kawan nya.
Persepsi individu terbagi menjadi dua yaitu di dalam batas optimal dan di luar batas optimal.
Di dalam batas optimal ➡️ “Homeostasis” yang artinya individu bertahan dalam kondisi tersebut dengan cara menjaga keseimbangan fisik dan mental nya agar tetap stabil dan berfungsi dengan baik.
Di luar batas optimal ➡️ yang artinya individu merasa tertekan akan kondisi yang dihadapi saat ini, dan mungkin rasa tertekan tersebut dapat menyebabkan dirinya stress. Jika sudah stress ia akan melakukan coping, coping tersebut adalah cara untuk menghadapi stress karena kondisi yang dialami. Namun coping ini terbagi menjadi dua, Yang pertama yaitu individu mencoba untuk mengatasi stres tersebut dengan cara merubah persepsi terhadap tempat yang dihuni, Contohnya seperti individu merenovasi tempat tersebut sesuai dengan dirinya, dengan cara membersihkan sampah sampah yang ada di sekitar rumah nya dan mungkin ia akan mengecat dinding nya yang sudah jelek itu.
Dan jika tempat tersebut sudah bersih dan rapi, maka individu akan merasa nyaman dan tenang untuk tinggal di tempat itu.
Yang kedua yaitu individu stress dan mencari cara untuk mengatasi stress itu dengan melakukan renovasi terhadap tempat tersebut, namun ternyata usaha yang dia lakukan itu tidak berhasil lalu dia berpikir bahwa ia tidak mampu untuk mengatasinya, Jadinya individu merasa pasrah akan hidup nya yang tinggal di tempat itu, lalu lama kelamaan stress itu akan berlanjut dan menimbulkan dampak buruk lanjutan.
Kesimpulannya
Orang yang mau tinggal di daerah kumuh seperti yang ada di gambar, adalah orang yang memiliki beberapa faktor :
Faktor ekonomi, yaitu kondisi ekonomi yang terbatas sehingga memaksa nya untuk tinggal di tempat kumuh seperti itu.
Faktor diskriminasi yaitu kondisi seseorang yang sulit dalam mencari pekerjaan karena beberapa hal, dan karena sulit mencari pekerjaan maka orang itu juga akan sulit mencari rumah untuk dihuni karena harga rumah di zaman sekarang itu mahal mahal.
Tidak ada pilihan lain, terjebak dalam kondisi yang tidak memiliki sumber daya dan informasi lainnya sehingga mengharuskan nya untuk tinggal di tempat itu.
Daftar Pustaka
Bell, A.P., Greene, T.C., Fisher, J.D. & Baum, A. (2001). Environmental psychology. 5th ed. Harcourt College Publishers.
Patimah, A.S., Shinta, A. & Amin Al-Adib, A. (2024). Persepsi terhadap lingkungan. Jurnal Psikologi. 20(1), Maret, 23-29.
https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/1807
Sarwono, S. W. (1995). Psikologi lingkungan. Jakarta: Grasindo & Program Pascasarjana Prodi Psikologi UI.







0 komentar:
Posting Komentar