Jumat, 07 November 2025

PSIKOLOGI LINGKUNGAN ESSAI 4

KOMITMEN PRO LINGKUNGAN HIDUP 

Nama : Muaini 

Nim : 25310420012

Dosen Pengampu : Dr.Dra. Arundati Shinta M.A 

Psikologi Lingkungan  A 

PRODI PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 


PERILAKU PRO LINGKUNGAN PADA REMAJA: TINJAUAN PSIKOLOGI TERHADAP PERILAKU RAMAH LINGKUNGAN MASYARAKAT SEHARI-HARI

Masalah lingkungan hidup saat ini bukan hanya sekadar persoalan teknis, tetapi juga mencerminkan krisis moral manusia. Banyak kerusakan di alam seperti pencemaran air, tanah, udara, serta rusaknya hutan dan laut terjadi akibat perilaku manusia yang kurang peduli terhadap keseimbangan lingkungan. Manusia sering kali hanya berfokus pada kebutuhan hidupnya tanpa memikirkan dampaknya bagi alam (Keraf dalam Palupi, 2017). Padahal, hubungan antara manusia dan lingkungan bersifat saling bergantung. Lingkungan yang baik akan menunjang kehidupan manusia, sementara perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab justru dapat memperburuk kondisi alam (Hamzah dalam Palupi, 2017). Dengan kata lain, cara manusia memperlakukan lingkungannya akan menentukan kualitas hidup mereka sendiri. Berbagai isu lingkungan seperti polusi udara, pencemaran air, hingga pemanasan global kini menjadi perhatian masyarakat luas. Di tengah masalah tersebut, remaja memiliki peran penting karena mereka adalah generasi penerus yang akan menentukan arah masa depan bumi. Sayangnya, kesadaran remaja terhadap pentingnya menjaga lingkungan belum selalu diikuti dengan tindakan nyata. Banyak remaja yang tahu pentingnya menjaga alam, tetapi belum terbiasa melakukan hal-hal sederhana seperti menghemat air, mengurangi penggunaan plastik, atau membuang sampah pada tempatnya. Dalam hal ini, perilaku pro-lingkungan pada remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial, nilai pribadi, dan kebiasaan sehari-hari.

Kesadaran untuk menjaga lingkungan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial yang dapat tumbuh melalui pendidikan dan pengalaman. Sugiarto dan Gabriella (2020) menjelaskan bahwa kesadaran lingkungan berfungsi mengurangi dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap alam. Penelitian mereka juga menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan yang tinggi memiliki hubungan positif dengan perilaku ramah lingkungan, khususnya di kalangan mahasiswa. Hasil ini sejalan dengan temuan Paramita dan Yasa (2015) yang menyatakan bahwa kesadaran lingkungan berperan dalam membentuk sikap positif terhadap perilaku pro-lingkungan. Artinya, semakin tinggi kesadaran seseorang terhadap kondisi alam, semakin besar pula kemungkinan ia menunjukkan perilaku yang mendukung kelestarian lingkungan. Remaja juga sering kali dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Pengaruh teman sebaya (peer influence) menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi perilaku mereka. Remaja cenderung meniru perilaku kelompoknya agar diterima dalam lingkungan sosial. Oleh sebab itu, ketika lingkungan sosial mendukung gaya hidup hijau, remaja akan lebih mudah mengembangkan perilaku yang ramah lingkungan. Misalnya, mengikuti tren membawa botol minum sendiri atau ikut kegiatan kebersihan sekolah. Kampanye positif di media sosial yang menampilkan gaya hidup hijau juga dapat menjadi sarana efektif untuk membangun norma baru di kalangan remaja.

Selain itu, penelitian oleh Zailani (2023) menunjukkan bahwa nilai-nilai spiritual dan moral dapat memperkuat kesadaran lingkungan masyarakat Muslim. Sekolah-sekolah yang menerapkan program berbasis nilai keagamaan dan tanggung jawab terhadap alam terbukti dapat meningkatkan kesadaran serta perilaku pro-lingkungan di kalangan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter yang menekankan nilai moral dan empati terhadap alam sangat penting dalam membentuk perilaku peduli lingkungan sejak usia remaja. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa perilaku pro-lingkungan pada remaja tidak terbentuk begitu saja. Diperlukan dukungan dari berbagai pihak seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menumbuhkan kebiasaan peduli lingkungan. Faktor kesadaran diri, nilai moral, dan pengaruh sosial memiliki peran besar dalam mendorong perilaku ramah lingkungan di kalangan generasi muda. Dengan membangun lingkungan yang mendukung serta memberi teladan positif, remaja dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian bumi. 


tali rafia bekas untuk hiasan gaun 

pemanfaatan kresek bekas belanja  

botol bekas untuk gaun kirab  


 

PUSTAKA

Palupi, T. (2017, October). Hubungan antara sikap dengan perilaku pro-lingkungan ditinjau dari perspektif theory of planned behavior. In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning (Vol. 14, No. 1, pp. 214-217).

ZAILANI (2023) , M. F. Kesadaran Masyarakat Muslim Mariana Banyuasin Terhadap Lingkungan Perspektif Fritjof Capra.

Paramita, N. D., & Yasa, N. N. K. (2015). Sikap dalam memediasi hubungan kesadaran lingkungan dengan niat beli produk kosmetik ramah lingkungan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan17(2), 187-195. 





0 komentar:

Posting Komentar