Selasa, 04 November 2025

Psikologi Lingkungan Essai 1-Meringkas Jurnal Sampah

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN KARANG MUMUS 


Nama : Wiki Ayu Rahmawati
Nim : 25310420011
Psikologi Lingkungan A

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.

Program Studi Psikologi 
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 


Topik

Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Karang Mumus

Sumber

Sudirman. (2022). Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Karang Mumus. Ejournal Pembangunan sosial.10(4), 157-170.

Permasalahan

Permasalahan sampah pada kelurahan Karang Mumus cukup menjadi perhatian, dikarenakan lingkungan tersebut merupakan wilayah yang padat penduduk. Sampah merupakan pemandangan yang sangat tidak enak untuk di pandang dan juga dalam lingkungan sekitar, mulai dari kebiasaan tidak membuang sampah pada tempatnya, hingga Sebagian oknum yang membuang sampah ke dalam Sungai karang mumus, masih ada beberapa sampah yang terlihat kurang terurus atau di abaikan saja.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bahwa di Kelurahan Karang Mumus masih menjadi perhatian pada pengelolaan sampah dan juga pemilahan sampah untuk di buang dan bisa digunakan Kembali.

Isi

  •          Pengelolaan sampah yang dilakukan Masyarakat maupun pemerintah masih belum berjalan dengan baik sehingga berdampak pada lingkungan di sekitar Masyarakat.
  •      Tingkat pemahaman seseorang yang dimiliki untuk memahami tentang pentingnya cara pengelolaan sampah secara efektif melalui kegiatan pemilahan sampah, pengumpulan sampah, serta pengolahan sampah secra aman terhadap Kesehatan dan lingkungan
  •       Pengelolaan yang dimaksudkan yaitu sampah Masyarakat yang masih bisa diolah atau di daur ulang agar dapat menjadi sesuatu yang berguna.
  •       Hasil wawancara dengan Bapak Yanto yang merupakan Ketua RT 11, mengatakan bahwa, “ Di wilayah Kelurahan Karang Mumus sejauh ini Masyarakat sudah melakukan penanganan sampah.
  •          Tetap untuk pemilahan sesuai jenis-jenis sampah belum dilakukan secara baik karena sampah organic maupun non oraganik yang dihasilkan di buang tanpa adanya proses pemilahan terlebih dahulu.
  •          Untuk Tempat Pembuatan Sampah (TPS) juga kita sangat kekuarangan sehingga pengumpulan sampah tidak efektif karena TPS yang ada itupun hanya ada beberapa titik.
  •           Untuk pengolahan sampah sendiri dari Masyarakat masih sangat kurang karena mungkin kurangnya mengenai pengelolaan dan kebanyakan, Masyarakat disibukkan oleh aktivitas masing-masing. Selanjutnya wawancara dengan warga lainnya atau dengan Bapak Januar yang merupakan Ketua RT 15.

 

Metode

Dalam penelitian menggunakan pendekata analisis secara desdkriptof. Analisis secara deskriptif dimaksudkan untuk menyelidiki, memahami, dan menjelaskan suatu gejala yang di teliti dalam masalah sampah. Analisis deskriptif ini dilakukan pada perilaku Masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Karang Mumus. Penelitian ini didasari dengan maksud untuk mengetahui secara deskriptif bagaimana perilaku Masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Karang Mumus

Hasil

Hasil penelitian yang diperoleh, bahwa masih kurangnya pemahaman Masyarakat sekitar terhadap bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik dan benar. Masyarakat menganggap bahwa sampah adalah hal yang tidak dapat dikelola, sehingga harus di buang. Selain itu, sikap Masyarakat yang apatis, sebagaimana pola sosial perkotaan, dimana Masyarakat lebih fokus pada kehidupan masing-masing.

Diskusi

Kurangnya pengetahuan Masyarakat tentang pemilahan, pengumpulan, dan pengolahan. Sikap Masyarakat mereka hanya memisahkan sisa makanan. Sikap masyrakat yang tidak disiplin dalam mengumpulkan sampah ke tempat pembuangan sementara (TPS) juga membuat pengelolaan sampah semakin sulit. Tindakan Masyarakat dalam mengolah sampah belum maksimal karena kurangnya kreativitas dan dukungan dari pemerintah seperti pelatihan dan sosialisasi.  Pengetahuan Masyarakat tentang cara yang benar untuk mengelola sampah dan dampaknya juga penting untuk membangun sikap positif dalam pengumpulan sampah, termasuk penyediaan fasilitas yang memadai.

0 komentar:

Posting Komentar