ESAI KE III, MELAKUKAN KEGIATAN
KEBERSIHAN SEBELUM DAN SESUDAH
DOSEN PENGAMPU: Arundati Shinta
NAMA: Baiq Muthia Syafitri
NIM: 2431041001
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 TAHUN
2025
Kegiatan Kebersihan di Sungai:
Sebelum dan Sesudah
Sungai
merupakan sumber kehidupan yang sangat berharga, menyediakan air bersih untuk
berbagai kebutuhan sehari-hari. Namun, kenyataannya, banyak sungai yang
tercemar akibat perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab. Dalam
pengalaman saya melakukan kegiatan kebersihan di sungai, saya menyaksikan
secara langsung betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, serta dampak
positif yang dapat dihasilkan dari aksi kolektif ini.
Sebelum
kegiatan kebersihan dimulai, pada tgl 4 oktober thn 2025 jam 8;00 saya menuju
Sungai dan mendapatakan kondisi sungai sangat memprihatinkan. Airnya yang
seharusnya jernih dan segar, tampak keruh dan berwarna coklat akibat limbah dan
sampah yang menumpuk. Di sepanjang tepi sungai, terdapat berbagai jenis sampah,
seperti plastik, botol kaca, dan sisa makanan. Aroma tidak sedap menyengat, dan
pemandangan ini membuat siapa pun yang melewati tempat itu merasa tidak nyaman.
Saya merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu, dan saya melakukan kegiatan
bersih bersih ini.
Pada
hari pelaksanaan, saya membawa perlengkapan seperti kantong sampah, sarung
tangan, dan alat pembersih lainnya. Saya mulai membersihkan area sungai dari
hulu ke hilir. Dalam prosesnya, kami mengumpulkan berbagai jenis sampah.
Jenis-jenis sampah yang paling banyak saya temui adalah plastik, seperti
kantong plastik dan botol air, yang tampak mendominasi. Selain itu, saya juga
menemukan barang-barang lain seperti styrofoam dan sisa makanan. Setelah beberapa
jam bekerja keras, saya berhasil
mengumpulkan total berat sampah sekitar 4 kilogram.
Setelah
semua sampah terkumpul, saya memutuskan untuk membakar sampah yang tidak dapat
didaur ulang, seperti plastik dan styrofoam. Saya melakukan ini dengan
hati-hati, memastikan bahwa api tidak membahayakan lingkungan sekitarnya.
Proses pembakaran ini merupakan langkah penting untuk mengurangi jumlah sampah
yang ada dan mencegah pencemaran lebih lanjut. Meskipun ada beberapa kontroversi
mengenai pembakaran sampah, saya merasa itu adalah pilihan terbaik dalam
situasi ini, mengingat tidak ada fasilitas pengelolaan sampah yang memadai di
daerah tersebut.
Setelah kegiatan kebersihan selesai, pada jam 9.45 perubahan yang terjadi sangat mencolok. Air sungai yang sebelumnya keruh kini terlihat lebih bersih dan transparan. Tepi sungai yang dulunya dipenuhi sampah kini tampak lebih rapi dan alami. Aroma tidak sedap yang menyengat telah digantikan oleh udara segar yang membuat kami merasa lega. Saya juga mengadakan diskusi dengan warga sekitar mengenai pentingnya menjaga kebersihan sungai dan dampak negatif dari sampah. Respons positif dari masyarakat sangat menggembirakan; beberapa dari mereka berjanji untuk lebih menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan.
KESIMPULAN
Kegiatan
kebersihan di sungai memberikan dampak yang signifikan, baik bagi lingkungan
maupun masyarakat. Dari kondisi sungai yang tercemar, kami berhasil mengubahnya
menjadi tempat yang lebih bersih dan nyaman. Melalui kerja keras dan edukasi,
kami tidak hanya membersihkan sungai, tetapi juga membangun kesadaran akan
pentingnya menjaga lingkungan. Pengalaman ini menunjukkan bahwa dengan langkah
kecil dan komitmen bersama, kita dapat menciptakan perubahan yang besar untuk
lingkungan yang lebih baik.
Salah satu cara penting untuk
meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan adalah
dengan memungut sampah di pinggir sawah. Saya bersama beberapa petani di jalan
Keledokan pada pukul 07.00 pagi pada tanggal 5 November 2025. Kami membersihkan
area persawahan yang luas dengan tumpukan sampah plastik dan limbah lainnya.
Sebelum kegiatan dimulai, tepi
sawah penuh dengan berbagai jenis sampah, termasuk kantong plastik, botol
pestisida bekas, plastik pembungkus pupuk, dan sedikit sampah organik. Sampah
ini diperkirakan beratnya sekitar tiga kilogram. Untuk menjaga kebersihan dan
keamanan saat bekerja, saya memulai pemungutan sampah dengan menggunakan
keresek besar dan sarung tangan khusus.
Pembersihan ini berlangsung selama satu
jam, mulai pukul tujuh pagi hingga pukul
delapan pagi. Sampah langsung dipilah menjadi sampah organik dan anorganik
setelah dikumpulkan di satu tempat. Kami mengumpulkan sampah plastik, botol,
dan kantong untuk kemudian dibawa ke tempat daur ulang lokal di desa. Di sisi
lain, kami mengumpulkan sampah organik, seperti jerami atau sisa tanaman, untuk
dibuat kompos yang dapat digunakan kembali sebagai pupuk alami.
Sebelum penanaman, kegiatan
pembersihan sampah ini tidak hanya membuat tepi sawah lebih bersih dan teratur,
tetapi juga menjaga tanah dan air dari pencemaran. Dengan lingkungan yang
bersih, proses pengolahan tanah dan penanaman padi menjadi lebih sehat dan
efisien.
Para petani juga berencana
melakukan pembersihan serupa setelah panen untuk menjaga lingkungan bersih dan
mencegah pencemaran lebih lanjut. Kami berharap lingkungan pertanian di
keledokan tetap terjaga dan memberikan hasil panen yang optimal dengan rutin
memungut sampah di tepi sawah.






.jpeg)

0 komentar:
Posting Komentar