Esai Keikutsertaan Lomba
Esai
ke-7 Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta, M.A
Andarini Sulistiawati
NIM. 24310410201
Kelas A Reguler
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu pengalaman berharga
yang pernah saya alami selama menjalani masa perkuliahan. Lomba PKM tidak hanya
menjadi ajang untuk mengasah kreativitas dan kemampuan, tetapi juga menjadi
wadah untuk mempererat kerja sama antar anggota tim. Salah satu momen paling
berkesan adalah saat kami harus menyusun proposal kegiatan PKM sebagai syarat
untuk mengikuti lomba tersebut.
Pada
bulan Mei 2025, saya bersama tiga kakak tingkat saya, turut ikut serta dalam program
lomba Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Pengabdian Masyarakat. Saya memutuskan
untuk bergabung dalam tim, setelah salah satu kakak tingkat mengajak saya untuk
bergabung. Meskipun awalnya masih ragu, karena saya merasa belum memiliki pengalaman
apa-apa. Namun, saya pikir ini adalah waktu untuk saya mulai mencoba, dan
mengukir pengalaman baru
Pada
awalnya, kami dihadapkan pada tantangan yang cukup berat. Menyusun proposal
bukan sekadar menulis rencana kegiatan, tetapi juga memerlukan perencanaan yang
matang, pengelolaan anggaran, serta presentasi yang meyakinkan. Untuk itu, kami
harus bekerja sama secara efektif agar proposal yang dibuat tidak hanya
lengkap, tetapi juga menarik dan layak untuk diterima.
Kami
memulai dengan membagi tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing anggota. Ada
yang bertugas untuk melakukan riset dan pengumpulan data, ada yang fokus pada
penulisan naskah proposal, dan ada juga yang mengatur aspek desain dan tata
letak agar proposal terlihat profesional. Kami rutin mengadakan rapat, baik
secara langsung maupun daring, untuk mendiskusikan perkembangan tugas
masing-masing dan memberikan masukan yang membangun.
Komunikasi
yang terbuka menjadi kunci utama dalam kerja sama kami. Jika ada kesulitan atau
ide baru, selalu kami sampaikan agar tidak ada yang merasa terbebani sendiri.
Selain itu, kami juga belajar untuk saling menghargai pendapat satu sama lain
meskipun terkadang berbeda pandangan. Dengan begitu, kami bisa menghasilkan
proposal yang komprehensif dan berisi berbagai perspektif yang memperkaya isi
kegiatan PKM yang kami ajukan.
Tidak
kalah penting adalah sikap disiplin dan tanggung jawab setiap anggota tim.
Karena waktu yang kami miliki terbatas, setiap orang harus menyelesaikan bagian
tugasnya tepat waktu agar proses penyusunan proposal tidak terhambat. Kami juga
saling mengingatkan untuk menjaga kualitas dan terus memperbaiki proposal
sampai mencapai versi terbaik.
Keikutsertaan
kami dalam lomba PKM dan proses menyusun proposal tersebut memberikan banyak
pelajaran penting. Saya menyadari bahwa kerja sama tim yang solid akan
meningkatkan hasil kerja serta mengurangi beban yang dirasakan oleh setiap
individu. Selain itu, pengalaman ini juga mengajarkan saya tentang pentingnya
komunikasi, tanggung jawab, dan saling menghargai dalam mencapai tujuan
bersama.
Meskipun,
keberuntungan belum berpihak pada kami. Pada bulan Juni waktu pengumuman,dosen
pembimbing kami menyampaikan bahwa proposal yang kami ajukan belum lolos
pendanaan. Artinya, kami belum bisa merealisasikan rencana yang sudah kami
susun dalam proposal.
Secara
keseluruhan, PKM bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah,
melainkan tentang bagaimana kami tumbuh dan belajar sebagai sebuah tim yang
mampu bekerja dengan baik dalam menghadapi tantangan bersama. Meskipun belum
berhasil lolos pendanaan, saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari tim
yang penuh semangat dan kerja keras, yang membuktikan bahwa kolaborasi adalah
kunci sukses dalam setiap kegiatan, termasuk dalam menyusun proposal PKM.
Dokumentasi Penyusunan Proposal PKM:
Biodata anggota PKM-PM: