UTS Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta, M.A
Andarini Sulistiawati
NIM. 24310410201
Kelas A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Simulasi Permainan Goals Setting Theory
Pada perkuliahan Psikologi Industri
dan Organisasi ke-5 pada 29 April 2025 lalu, dosen kami, Ibu Arundati Shinta
memberikan simulasi permainan dari Goals setting theory. Mahasiswa diminta maju di depan kelas dan tetap
berdiri. Di depan kami berjajar mangkuk-mangkuk yang berisi uang. Mangkuk ke-1
(yang paling dekat dengan mahasiswa) tidak berisi uang sama sekali. Mangkuk
ke-2 (berjarak 50 cm dari mahasiswa) berisi uang Rp. 100,-. Mangkuk ke-3
(berjarak 100 cm dari mahasiswa) berisi uang Rp. 5.000,-. Mangkuk ke-4
(berjarak 150 cm dari mahasiswa) berisi uang Rp. 20.000,-. Mangkuk ke-5
(berjarak 250 cm dari mahasiswa) berisi uang Rp. 50.000,-. Mangkuk ke-6
(berjarak 400 cm dari mahasiswa) berisi uang Rp. 100.000,-. Kami diminta
memasukkan bola dari kertas dalam mangkuk-mangkuk tersebut, dari posisi yang
sudah ditentukan. Bila kami berhasil memasukkan bola pada mangkuk-mangkuk
tersebut, maka uang yang berada dalam mangkuk tersebut akan menjadi milik kami.
Kami melakukan
permainan dengan sangat antusias. Kami melakukannya secara bergantian. Kebanyakan
dari kami menargetkan mangkuk yang paling jauh, namun yang memiliki nilai uang paling
banyak. Hal ini menunjukkan fakta dari goals setting theory yang
menyatakan semakin menantang suatu tujuan maka motivasi dan kinerja individu semakin
meningkat. Permasalahan / tantangan yang saya hadapi kala menjalankan permainan
ini adalah bagaimana memasukkan bola ke mangkuk yang paling jauh yang menjadi
target saya. Saya merasa termotivasi untuk mendapatkan target itu. Karena
meskipun letaknya paling jauh, tetapi menawarkan reward yang banyak. Saya
merasa bahwa usaha yang saya lakukan akan sebanding dengan reward yang saya
akan dapatkan.
Untuk menyelesaikan tantangan itu, sesekali saya mencoba memasukkan bola ke mangkuk yang satu tingkat lebih dekat dibanding mangkuk target awal. Dengan harapan jika sudah terbiasa pada tantangan yang lebih mudah, akan mudah pula naik ke level di atasnya. Namun, ternyata tetap saja tidak mudah. Setelah kami mencoba menaklukkan tantangan itu dengan strategi kami masing, hasil akhir dari permainan ini yaitu tidak satupun mahasiswa yang berhasil mendapatkan uang dalam mangkuk yang telah disediakan. Meski demikian, kami menjalani games ini dengan antusias dan penuh semangat. Karena disisi lain ingin mendapatkan reward yang ditawarkan, juga dapat menjadi alat refresh kami setelah jenuh menjalani aktivitas.
Penerapan Kurva Goals Setting Theory
Goals setting theory yang dikemukakan
oleh Locke merupakan sebuah teori yang menekankan pentingnya menetapkan tujuan
yang spesifik, menantang, dan terukur sebagai cara untuk meningkatkan motivasi
dan kinerja individu. Kurva teori ini menjelaskan semakin menantang suatu
target yang ditetapkan, maka akan semakin tinggi pula tingkat motivasi dan
kinerja individu. Namun, jika target yang diberikan terlalu mudah atau bahkan
terlalu sulit, maka tingkat motivasi dan kinerja individu semakin rendah.
Kurva tersebut dapat diterapkan dalam
dunia kerja. Beberapa manfaat penerapan kurva Goals setting theory, diantaranya,
karyawan akan semakin termotivasi dalam kerja
karena memiliki target yang jelas dalam bekerja. Target yang ditetapkan
membantu karyawan untuk tetap fokus. Karyawan yang fokus pada penyelesaian
tugas akan mengurangi pemborosan waktu. Kemudian, dengan lebih fokus pada tujuan kinerja karyawan semakin
meningkat. Kinerja karyawan meningkat tentu saja akan membuat tujuan organisasi
semakin mudah dicapai.
Contoh penerapan goals
setting theory dalam dunia kerja, dapat diwujudkan dengan memaksimalkan potensi karyawan baru. Ketika
saya menjadi pemimpin pada bagian HRD, kemudian ada karyawan baru pada bagian
tersebut. Saya akan membiarkan dia beradaptasi dengan timnya dengan memberi
perintah, “Tolong kamu pelajari tentang pengelolaan stress pada karyawan dalam
2 minggu ini, setelah itu nanti kita praktikkan, ya.” Perintah itu akan lebih
efektif, karena jelas, spesifik, terukur, serta menantang. Dibanding jika hanya
memberikan perintah, “Coba adaptasi dengan tim barumu, ya.”
Penerapan kurva ini
dapat diwujudkan dengan pemberian target atau tujuan yang jelas, sehingga
karyawan dapat termotivasi untuk menyelesaikan target tersebut.
Daftar Pustaka
Markplus Institute.
(2023, 4 Desember). Goals Setting Theory Adalah: Pengertian, Manfaat, dan
Penerapannya. Diakses pada 13 Mei 2025, dari
https://markplusinstitute.com/explore/goal-setting-theory/?srsltid=AfmBOoqs3E5eHovRl29D4LIbLMSr2JjNrypd8M-gclmTb7mz-Z9GU8ld
Ginting, Surya & Ariani, D.
(2004). Pengaruh Goal Setting terhadap Performance: Tinjauan Teoritis. Kinerja,
8(2), 198.
https://ojs.uajy.ac.id/index.php/kinerja/article/view/897/806
0 komentar:
Posting Komentar