Selasa, 13 Mei 2025

Cara Gen Z Menghadapi Tugas Kerja Yang Menghadang

 Wawancara Karyawan


Esai Ke-3 Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta, M.A
Andarini Sulistiawati
NIM. 24310410201
Kelas A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Pada kesempatan kali ini, saya melakukan wawancara dengan saudari A yang bekerja sebagai tenaga kerja / tenaga bantu pada sebuah instansi pendidikan, di salah satu SD di Gunungkidul. Saudari A merupakan orang yang masuk pada generasi Z. Atas keterampilan dan kemampuannya, dia menjalani beberapa pekerjaan. Selain bekerja, ternyata A juga masih menjalani pendidikan tinggi untuk gelar sarjananya. Dari beberapa kesibukannya, namun sebagai seorang yang pandai dalam mengelola stress dan waktu, A dapat menyelesaikan semua tugasnya dengan baik.

Pada wawancara yang saya lakukan, saya menanyakan mengenai pekerjaan yang ia jalani ketika berada di suatu instansi, waktu yang banyak ia gunakan dalam bekerja. A menjelaskan ia merasakan nyaman dengan lingkungan kerjanya. Selain tempatnya yang dekat dengan tempat tinggal, A merasa bahwa ia dapat se-frekuensi dengan beberapa teman kerjanya, sehingga dia enjoy menjalani pekerjaan tersebut. Masih termasuk karyawan baru. Awalnya A merasa bingung harus melakukan pekerjaan apa lagi, karena ia merasa pekerjaannya tidak terlalu menantang. Di antara beberapa karyawan yang ada, dia merupakan karyawan paling muda di sana. A merasa bahwa teman-temannya mengayomi dia. Sedia membimbing serta memberikan arahan atau teguran padanya.

Saya bertanya pada A mengenai kesulitannya dalam bekerja. Setelah bekerja kurang lebih 1,5 tahun, A merasa bahwa sudah mulai mengalami beberapa hambatan dan kesulitan dalam bekerja. Kesulitan itu ia dapatkan dari perintah atasan yang banyak dan terkadang atasan memberikan perintah sudah mepet dengan deadline yang ditentukan. Di samping tugas yang menumpuk dan sudah mepet dengan tenggat waktu, dia masih harus memikirkan tugas-tugasnya pada tempat kerja yang lain. Juga tugas-tugas yang ia dapat dari perkuliahannya. Dapat disimpulkan bahwa kesulitan A dalam pekerjaan adalah membagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk menyelesaikan  semua tugas yang dibebankan kepadanya.

Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan itu, A menjelaskan bahwa dia perlu membuat suasana hatinya (mood) berada dikondisi yang baik dan stabil. Untuk mendapatkan mood yang bagus, biasnya dia akan makan atau minum makanan dan minuman yang dia sukai. Jika tidak dia akan pergi ke tempat-tempat yang menenangkan hati, seperti ke tempat yang dapat melihat pemandangan alam. Tempat indah, sejuk, dan tenang menjadi tujuan dia untuk menenangkan hati dan pikirannya. Setelah dia merasa suasana hatinya sudah baik, dia akan mulai menata pikiran untuk mulai menyelesaikan pekerjaannya.

A menjelaskan bahwa solusi ini efektif untuk mengatasi kesulitannya dalam bekerja. Karena ia merasa suasana hati yang baik akan meningkatkan kesehatan mental dan itu adalah kunci untuk menjalani suatu kegiatan dan menyelesaikan tugas dengan enjoy, sehingga mendapatkan hasil yang baik pula.

Dari pengalaman A di atas, dapat kita ambil makna bahwa kita tidak perlu terlalu mengambil pusing tugas-tugas yang dibebankan pada kita. Terima saja tugas-tugs itu sesuai dengan kemampuan diri. Jika dirasa sulit, maka tidak apa-apa untuk keluar sebentar mencari suatu hal yang dapat menenangkan hati, membuat suasana hati tetap bagus. Lalu kembali pada tugas-tugas itu dengan mood  baik, dan mental yang siap menyelesaikan tugas-tugas yang menghadang.


Related Posts:

  • Artikel ke-1,Psikologi Sosial PENANGANAN PADA ANAK SUKA MENGGANGGU SOBAR HIKMAH NIM  : 173104101172 PSI SOSIAL 1 Permasalahan pada anak usia dini adalah suatu hal yang … Read More
  • Klinik Karir Psikologi Sosial I                    &n… Read More
  • Klinik Karir Psikologi Sosial I                    &n… Read More
  • Klinik Karir Psikologi Sosial I                    &n… Read More
  • Artikel ke-2,Psi SOSIAL 1KELUARGA TEMPAT PERTAMA PENDIDIKAN KARAKTER ANAK SOBAR HIKMAH NIM  : 173104101172 PSI SOSIAL 1 Pentingnya peranan keluarga dalam pendidika… Read More

0 komentar:

Posting Komentar