Esai 3 - Psikologi Industri dan OrganisasiRafael Jadug Bayu Luhur(24310410055)Kelas ADr., Dra. Arundati Shinta M. A.
Motivasi kerja merupakan keinginan yang diwujudkan individu dalam bentuk usaha untuk mencapai target yang telah ditentukan. Menurut Sutrischastini (2015), motivasi kerja sebagai motor penggerak yang paling vital dalam sebuah pencapaian kerja. Motivasi memainkan peranan penting dalam keberhasilan individu untuk memenuhi tujuan atau pencapaian kerjanya. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja seseorang, salah satunya adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja adalah situasi atau kondisi baik diluar (eksternal) maupun didalam (internal) yang dialami atau ditempati oleh individu tersebut. Maksud dari lingkungan kerja disini adalah pekerjaan mampu memberikan kondisi atau suasana kerja bagi pekerja yang nyaman untuk mencapai tujuan yang ditentukan oleh organisasi atau perusahaan.
Kali ini saya berkesempatan untuk mewawancarai I, seorang karyawan PT. Wingsfood yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. I merupakan karyawan kontrak yang terkadang harus berpindah-pindah divisi, sesuai dengan jadwal yang ditentukan setiap sabtu. Beberapa divisi yang pernah ia tempati adalah divisi produksi dan proses. I telah bekerja selama 1,5 tahun. Dirinya bercerita bahwa tempat kerjanya telah memenuhi ekspektasi nya, terutama lingkungan kerja tempat dirinya bekerja. Fasilitas seperti ruangan ber-AC, tempat kerja yang bersih, serta sistem pemberian insentif yang sesuai serta tepat waktu mampu memberikan lingkungan kerja yang nyaman bagi I. Dirinya mengaku tidak pernah terlambat dan jarang izin sekalipun dirinya sakit. Hal ini dikarenakan tempat dirinya bekerja sangat disiplin terkait perizinan, membuat dirinya lebih memilih berangkat daripada harus meminta surat keterangan dokter.
Meskipun begitu, ada beberapa kondisi dimana lingkungan kerjanya mulai terasa tidak sehat. Hal ini diungkapkan oleh I ketika dirinya berada di divisi produksi yang harus menghadapi situasi mesin produksi yang tiba-tiba mati. Hal ini mengakibatkan dirinya dan karyawan lain harus berhenti sejenak sembari menunggu mesin tersebut untuk diperbaiki. Akibatnya, I dan karyawan lainnya harus mengejar keterlambatan untuk memenuhi target harian. Belum lagi kecepatan pengerjaan tugas yang diberikan telah ditentukan, membuat lingkungan kerjanya seolah-olah menekan dirinya. Terkadang kecepatan yang ditentukan terkesan tidak manusiawi, alias terlalu cepat, membuat beberapa karyawan termasuk dirinya kuwalahan mengerjakan packing barang tersebut.
Saya sempat bertanya bagaimana cara I untuk menghadapi situasi tersebut. Dirinya mengatakan bahwa pengalaman yang telah melatih skill tangannya untuk bergerak cepat dan sigap. Karena dirinya terbiasa dengan situasi atau lingkungan kerjanya yang serba cekatan dan sigap, dirinya juga harus beradaptasi. Keinginan inilah yang memotivasi dirinya untuk terbiasa dan berlatih sehingga mampu mengerjakan pekerjaan yang harus mengejar target harian.
Dari kasus I kita dapat melihat bahwa lingkungan kerja sangat mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Apabila lingkungan tersebut nyaman dan memberikan tekanan yang sesuai akan membuat individu merasa betah dan termotivasi untuk maju mempertahankan posisinya.
Daftar Pustaka
Sutrischastini, A., & Riyanto, A. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Kajian Bisnis, 23(2), 121 - 137. https://jurnal.stieww.ac.id/index.php/jkb/article/view/164
0 komentar:
Posting Komentar