Pengaruh Upah terhadap Kinerja Karyawan - Sebuah Review Jurnal

 Esai 2 - Psikologi Industri dan Organisasi
Rafael Jadug Bayu Luhur
(24310410055)
Kelas A
Dr., Dra. Arundati Shinta M. A.

Topik	Pengaruh, Upah, Kinerja Karyawan
Sumber	Marsinah., Hatidah. (2022). Pengaruh Upah Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sejahtera Bersama. MAMEN (Jurnal Manajemen), 1(4), 554-566. https://doi.org/10.55123/mamen.v1i4.1007
Permasalahan	Karena ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, maka penelitian ini dilakukan untuk menunjukan korelasi pada faktor upah yang diterima pekerja. Dari hasil penelitian, terbukti bahwa upah yang diterima sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Tujuan Penelitian	Mengetahui pengaruh upah terhadap kinerja karyawan PT. Sejahtera Bersama Palembang.
Isi	Upah menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan pasal 1 ayat (1) dapat didefinisikan sebagai hak yang diberikan kepada karyawan/pekerja/buruh dalam bentuk uang yang diberikan oleh pengusaha atau pemberi kerja yang sesuai dengan kesepakatan, perjanjian kerja, atau undang-undang yang mengatur pemberian upah. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi upah, seperti tingkat kemampuan perusahaan, jenis dan sifat pekerjaan, posisi dan jabatan karyawan, keberadaan serikat buruh, peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kinerja dapat disimpulkan sebagai prestasi atau pencapaian hasil dari karyawan dalam menyelesaikan tugas atau tanggung jawab yang diberikan. Ada banyak faktor yang mampu mempengaruhi kinerja individu, contohnya upah dan motivasi.
Metode	Termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatif, dengan metode analisis regresi berganda dengan alat analisis menggunakan SPSS.  Subjek penelitian diambil dengan sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua anggota dari populasi digunakan sebagai sampel. Maka jumlah subjek penelitian yang digunakan berjumlah 18 orang pekerja  PT. Sejahtera Bersama Palembang. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah gabungan antara wawancara langsung dan kuesioner/skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat individu atau kelompok terhadap fenomena/gejala yang diteliti.
Hasil	Dalam data yang didapat didalam jurnal, mayoritas usia karyawan adalah 20 - 29 tahun. Responden terbanyak adalah laki-laki (13 orang) daripada perempuan (5 orang). Jenjang pendidikan akhir para karyawan didominasi oleh tamatan SMA sebanyak 12 orang. Serta sebanyak 8 orang responden mayoritas telah bekerja selama 3 - 5 tahun. Dalam tabel “Deskripsi tanggapan responden terhadap variabel upah (X)” dan “Rata-rata persentase variabel upah” menunjukan tingkat kepuasan dengan mayoritas jawaban “Sangat Setuju” pada kuesioner yang diberikan. Pada analisis deskriptif variabel upah mendapatkan skor 546 dengan 7 item pertanyaan. Skor tersebut masuk kedalam kategori sangat baik. Dengan rata-rata variabel upah sebesar 78. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tempat mereka bekerja telah memberikan fasilitas, hak, serta upah yang memuaskan. Pada analisis deskriptif variabel kinerja mendapatkan skor 396 dengan 5 item pertanyaan. Skor tersebut masuk kedalam kategori sangat baik. Dengan rata-rata variabel kinerja karyawan sebesar 79. Dari sini dapat dinilai bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Diskusi	Dari data-data yang berhasil dikumpulkan dapat ditarik kesimpulan bahwa upah yang memuaskan sangat mempengaruhi kinerja para karyawan. Upah yang diberikan oleh perusahaan telah memenuhi ekspektasi karyawan, hanya saja terdapat kekurangan seperti keterlambatan pemberian insentif. Karena upah yang baik, maka keseluruhan kinerja karyawan juga tinggi. Hanya ada segelintir yang memiliki kinerja rendah.