Terjadinya Mutasi
pada salah satu Karyawan Bank X
Sri Sunu Widyaningsih
183104201178
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Selamat
siang mbak Widya. Perkenalkan saya DV. Usia saya 24 tahun dan saat ini bekerja
di sebuah bank swasta. Langsung saja ya mbak. Jadi begini loh mbak Widya, saya
sebelumnya memang bercita-cita untuk bekerja di salah satu bank. Namun setelah
saya mampu bekerja di salah satu bank X, saya merasa jenuh, bahkan bosan dengan
adanya proses mutasi. Sehingga saya mau tidak mau harus pindah dari kota yang
satu ke kota yang lain. Kan tadinya saya bekerja di bank X di Kediri, lalu saya
dimutasi ke Blitar, kemudian kemarin saya sempat dimutasi ke kota Pati. Setelah
waktu berlangsung cukup lama sehingga saat ini saya dimutasi ke Kudus. Sehingga
saya harus membuang waktu dan tenaga untuk pindah kost dan terkadang saya
merasa iri dengan salah satu teman saya yang dimutasi ke kota Metropolitan, yaitu
Jakarta. Nah, saya ingin seperti teman saya dan saya inginnya dimutasi ke
Jakarta. Namun, saya tetap ditempatkan di Jawa Tengah. Lalu saya harus
bagaimana mbak ? Rasanya saya ingin resign, namun atasan saya mengatakan bahwa
banyak orang yang sangat membutuhkan pekerjaan tersebut dan perlu saya ingat
bahwa mencari suatu pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Kemudian, apakah ada
saran atau solusi dari mbak Widya?
Jawaban
:
Selamat siang juga mbak DV. Baik mbak DV, terima kasih
atas kepercayaan Anda telah menceritakan masalah Anda yang sesungguhnya. Saya
turut prihatin atas kejadian yang menimpa mbak DV. Mutasi memang kerapkali
terjadi di dunia perkantoran. Dimana mutasi menurut Sadili (dalam Sukmawati
2018) mengemukakan bahwa mutasi ialah suatu kegiatan yang dalam prosesnya berhubungan
pada pemindahan suatu fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan
seorang pegawai ke dalam situasi tertentu dengan tujuan yaitu supaya pegawai
yang terkait memperoleh kepuasan kerja yang baik dan pula dapat memberikan
prestasi juga kontribusi kerja yang maksimal pada organisasi dimana tempat
pegawai itu bekerja. Oleh karena itu, maka kegiatan memindahkan pegawai dari tempat
satu ke tempat kerja yang lain dinamakan mutasi.
Hal
yang mbak DV alami saat ini memang cukup tidak mengenakkan di pikiran dan hati
dimana perasaan bingung yang datang membuat mbak DV tidak dapat menentukan
ingin resign atau tetap berada di bank X tempat mbak DV bekerja. Di sisi lain seperti yang sudah saya jelaskan tadi mutasi kerja bukanlah hal yang mudah,
karena saat proses mutasi dilaksanakan kita perlu melakukan segala sesuatunya
dari awal, maksudnya dengan pindah kerja ke tempat yang baru kita perlu
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, lalu orang-orang yang baru, dan
meja kerja yang baru, itu semua perlu proses untuk bisa adaptasi dilingkungan
kerja yang baru.
Hal-hal
yang perlu mbak DV perhatikan jika hendak mutasi kerja ialah tingkatan
pekerjaan yang berbeda, lalu kenyamanan bekerja dan lalu hubungan komunikasi
sosial dengan pegawai-pegawai yang lain, lalu kalaupun mbak DV di mutasi kerja
di Jakarta pun juga perlu pertimbangan khusus dimana walaupun mungkin gaji yang
diterima lebih tinggi, namun biaya hidup dan mobilitas di kota tersebut
juga padat. Sehingga malah banyak orang yang menginginkan bekerja di
tempat-tempat dengan lingkungan kerja yang santai dan kemana-kemana dekat.
Saran
saya kepada mbak DV adalah sabarlah dan tetap tekun pada pekerjaan yg ada
sekarang, karena dikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, dan bekerja dengan
tekun dalam suatu tempat mungkin juga dapat menerima kenaikkan gaji, dan pula
kenaikan jabatan. Jika di tempat yang baru kurang nyaman maka lebih baiknya
dibicarakan dulu ke manager yang terkait, untuk menutup celah ketidaknyamanan
datang ke tempat saya.
Demikian
saran saya kepada mbak DV. Semoga dapat menjadi manfaat bagi kehidupannya mbak
DV dan juga sekitar. Terima kasih. Salam Super, Widya.
DAFTAR PUSTAKA
Untsa, Sukmawati.
2018. Jurnal Penelitian Psikologi. Hubungan
Antara Mutasi Dengan Motivasi Kerja Pada Pegawai PT X Cabang Surabaya. Volume
05. Nomor 02.
0 komentar:
Posting Komentar