Senin, 28 April 2025

Krisis Identitas dan Stigma Sosial: Film Joker sebagai Refleksi Kesehatan Mental

 Essai ke-1 Psikologi Industri & Organisasi

Ratu Sabinawangi Nauli H

24310410204

Kelas A 

Fakultas Psikologi UP45

 Yogyakarta 



 




Judul: Joker

Sutradara: Todd Phillips

Pemeran Utama: Joaquin Phoenix (Arthur Fleck / Joker)

Durasi: 122 menit

Tahun Rilis: 2019

Genre: Drama, Kriminal, Psikologis

 

Topik

“Joker" (2019) mengangkat tema mengenai kesehatan mental, kesepian, keterasingan sosial, dan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan kepribadian dan perilaku seseorang. Film ini menyajikan kisah tentang bagaimana seorang individu yang terabaikan oleh sistem sosial, dengan gangguan mental yang tidak mendapatkan perhatian bisa terjebak dalam jalan kehancuran.


Sumber

Film ini disutradarai oleh Todd Phillips dan dibintangi oleh Joaquin Phoenix yang berhasil memenangkan Oscar sebagai Aktor Terbaik berkat perannya sebagai Arthur Fleck. Diterbitkan oleh Warner Bros Pictures, film ini dirilis pada tahun 2019, dan dengan cepat mendapat perhatian dunia karena penampilannya yang kuat, baik dari segi cerita maupun penokohannya.


https://youtu.be/A6bftX-IUOo?feature=shared

 

Isi

Film "Joker" menggali lebih dalam karakter Arthur Fleck, seorang pria yang terpinggirkan dan dihancurkan oleh masyarakat Gotham. Arthur memiliki masalah psikologis dan emosional yang sangat kompleks. Di satu sisi, ia ingin diterima dan dicintai, namun di sisi lain, ia selalu diperlakukan dengan hinaan dan ketidakpedulian.

 

Setelah kehilangan pekerjaan dan bantuan medis untuk kondisinya, serta terjebak dalam perasaan kesepian, Arthur mulai merasakan dunia yang penuh dengan ketidakadilan. Setiap langkahnya memperburuk kondisi mentalnya, yang akhirnya memuncak pada kemunculan karakter Joker. Dalam transformasinya, Arthur mulai menggunakan kekerasan sebagai cara untuk membalas dendam terhadap dunia yang telah meminggirkan dirinya.

 

Film ini menggambarkan perubahan Arthur menjadi Joker dengan sangat rinci, menunjukkan bagaimana trauma sosial dan psikologis dapat membentuk kepribadian seseorang, bahkan mengarahkannya pada kekerasan ekstrem.


Ringkasan

“Joker" menceritakan kisah Arthur Fleck,  seorang pria yang bekerja sebagai badut sewaan di Gotham City dan bercita-cita menjadi komedian stand-up. Namun, kehidupannya penuh dengan penderitaan dan ketidakpedulian dari orang-orang di sekitarnya. Arthur menderita gangguan mental yang membuatnya tertawa tanpa bisa mengontrolnya, dan ia sering diperlakukan kasar oleh masyarakat. Seiring berjalannya waktu, ketidakpedulian sosial, pengabaian oleh sistem, serta masalah pribadi dan emosional membuatnya semakin tertekan. Arthur akhirnya mengalami transformasi menjadi Joker, sosok yang mewakili kekacauan dan pemberontakan terhadap sistem sosial yang telah menindasnya. film ini dirancang perlahan dan menekan di awal untuk menggambarkan beban psikologis Arthur, lalu meningkat secara bertahap menuju klimaks yang eksplosif di akhir. Ini menciptakan ketegangan emosional yang mencekam dan memastikan bahwa transisi Arthur menjadi Joker terasa mengerikan dan realistis.


Permasalahan & Analisis

Film ini menyajikan masalah serius terkait kesehatan mental dan bagaimana kegagalan sistem untuk mendukung individu dengan gangguan mental bisa berujung pada kehancuran. Arthur Fleck adalah gambaran nyata dari seseorang yang merasa terpinggirkan oleh masyarakat, dengan trauma masa lalu yang tidak pernah ditangani dengan baik. Kegagalan layanan kesehatan mental, seperti pengurangan anggaran untuk pengobatan, memperburuk kondisinya.

 

Dari sisi psikologi, kita melihat bagaimana isolasi sosial dan ketidakadilan dapat mempengaruhi perilaku dan kepribadian seseorang. Arthur menjadi Joker bukan hanya karena dorongan untuk balas dendam, tetapi sebagai reaksi terhadap penderitaan emosional yang sangat mendalam. Film ini mengangkat distorsi realitas, di mana Arthur mulai kehilangan pegangan dengan kenyataan, termasuk mengira dirinya memiliki hubungan romantis dengan tetangganya yang sebenarnya hanyalah delusinya.

 

Proses transformasi Arthur menjadi Joker sangat berhubungan dengan teori psikologis tentang gangguan kepribadian dan gangguan mood, di mana seseorang yang terperangkap dalam kondisi mental yang tidak terkendali bisa melakukan tindakan yang sangat ekstrem sebagai respons terhadap perasaan tidak dihargai atau terlupakan.


Kritik & Penilaian

“Joker" dipuji berkat penampilan Joaquin Phoenix yang luar biasa kuat perubahan fisik dan ekspresi emosinya sangat mendalam dan autentik. Sinematografinya yang gelap dan musik latar yang mencekam juga berhasil menciptakan suasana tekanan batin yang konstan. Namun, kritik datang dari beberapa pihak yang merasa film ini terlalu memuliakan kekerasan atau bisa disalahartikan sebagai justifikasi bagi tindakan brutal. Meski begitu, dari sudut pandang sinematik dan psikologi, film ini berani mengeksplorasi topik yang tidak nyaman dengan sangat efektif.

Nilai: 9/10

"Joker" adalah sebuah studi karakter yang gelap, berani, dan menggugah pemikiran tentang masyarakat dan kesehatan mental.


Kesimpulan

Film ini memberikan banyak pelajaran tentang bagaimana kita harus lebih sadar akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, lebih peduli pada mereka yang terpinggirkan, serta memahami bagaimana kondisi sosial yang buruk bisa memengaruhi perilaku dan tindakan individu. "Joker" bukan hanya sebuah cerita tentang seorang villain, tetapi juga tentang bagaimana sistem yang gagal dapat membentuk individu menjadi sosok yang penuh kekerasan dan kehancuran.


Kelebihan & Kekurangan

Kelebihan:

• Penampilan Joaquin Phoenix yang luar biasa

 

• Penggambaran psikologi yang sangat mendalam

 

• Sinematografi dan atmosfer yang kuat

 

• Pacing yang membangun ketegangan secara efektif

 

• Tema yang provokatif dan menggugah pemikiran

 

Kekurangan:

·  Penggambaran kekerasan yang eksplisit dan kontroversial

·  Karakter pendukung yang kurang berkembang

·  Risiko penyalahpahaman terhadap tema kekerasan dan pembalasan

·  Fokus berlebihan pada karakter utama tanpa memperdalam dampak sosial

·  Terkesan mirip dengan cerita asal-usul Joker yang sudah ada

 

Pelajaran Hidup Yang Bisa Diambil

• pentingnya dukungan sosial & kesehatan mental

• Bahaya Menekan Emosi

• Konsekuensi dari Sistem sosial yang gagal

 


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar