Rabu, 04 April 2018

PENTINGNYA PERANAN ORANGTUA PADA PERKEMBANGAN ANAK



Masa remaja atau masa Adolese menurut Erickson adalah masa yang paling penting diantara tahapan perkembangan lainnya. Karena pada individu harus mencapai tingkat identitas
ego yang cukup baik di akhir tahap ini. Pada masa ini, masa dimana terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.

Perkembangan pada masa remaja ini juga diikuti dengan pertumbuhan anggota-anggota badan remaja, sebagaimana dikemukakan oleh Monks dkk. (1994), kadang-kadang lebih cepat daripada perkembangan badan. Oleh karena itu, untuk sementara waktu, seorang remaja mempunyai proporsi tubuh yang tidak seimbang. Perubahan pada individu dikelompokkan menjadi 4 jenis:

  1. Perubahan dalam aspek fisik (berat dan tinggi badan) dan psikis (berbicara, berpikir, mengingat dan berkreasi)
  2. Perubahan dalam proporsi fisik (bagian-bagian tubuh individu berubah secara proporsional sesuai dengan fase perkembanmgannya) dan psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke realistis)
  3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama seperti hilangnya rambut halus dan gigi susu, kelenjar timus dan phineal pada anak (fisik) lalu lenyapnya masa mengoceh dan perilaku impulsif (psikis)
  4. Diperolehnya tanda-tanda baru seperti pergantian gigi dan karakteristik seks pada remaja (fisik) dan berkembangnya rasa ingin tahu terutama yang berkaitan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai, moral dan keyakinan (psikis)
Sebagian besar remaja belum tentu dapat menerima keadaan/perubahan yang terjadi. Hal tersebut terlihat dari remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu. Seperti misalnya banyak remaja yang merasa rambutnya selurus seperti bintang film, maka remaja tersebut akan berusaha sekuat tenaga untuk meluruskankan rambutnya. Perilaku yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin dia akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga lama-kelamaan remaja tersebut tidak memiliki teman dan sebagainya.
Dapat juga sebaliknya, ada juga remaja yang justru terdorong untuk meniru bukan penampilan dari orang lain atau tokoh tertentu, akan tetapi meniru sifat-sifat, kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh orang tersebut. Mereka berupaya mewujudkan dirinya seperti gambaran tokoh idolanya. Sehingga mereka terdorong untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif yang bermanfaat. Akan tetapi banyak juga remaja yang salah langkah sehingga mereka mengidolakan serta meniru perilaku dari tokoh-tokoh kontroversial, sehingga remaja tumbuh menjadi orang yang sama dengan tokoh idolanya, misalnya: tokoh idola peminum, pemabuk atau terlibat narkoba, atau penganut paham free sex.


          Untuk itu adalah hal yang penting untuk kita sebagai orang tua maupun orang dewasa, memberikan perhatian khusus untuk masalah ini dan memberikan pendidikan dini kepada anak-anak mengenai masalah-masalah yang kemungkinan besar akan mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Supaya remaja tidak terjerumus pada tindakan yang negatif, tetapi menjadi seseorang denga pribadi yang dewasa dan bertanggung jawab.




Daftar pustaka:

  1. Sarwono, S.W. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  2. Dr. Sumanto, M.A. 2014. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: CAPS 
  3. Alwisol (edisi revisi). 2014. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press 
  4. Dariyo, Agoes, Psi. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia 
  5. http://foelmanchunian.blogspot.co.id/2014/05/makalah-gangguan-perkembangan-anak-dan.html
     

Widuri Mayangsari
NIM: 1731.0410.1167
Psikologi Sosial

0 komentar:

Posting Komentar