Analisis Psikologis terhadap Perilaku Masyarakat
Yogyakarta dalam Membuang Sampah Sembarangan: Studi Kasus Perspektif Psikologi
LingkunganKomitmen Pro-Lingkungan Masyarakat Yogyakarta: Tinjauan Psikologi
Lingkungan
Nunung Setyowati (NIM: 24310430208)
Fakultas psikologi universitas proklamasi 45
Yogyakarta
Komitmen terhadap perilaku pro-lingkungan merupakan aspek penting dalam
upaya menjaga keberlanjutan ekosistem perkotaan. Di Yogyakarta, meningkatnya
volume sampah rumah tangga dan perilaku membuang sampah sembarangan menunjukkan
lemahnya internalisasi nilai-nilai pro-lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, perilaku pro-lingkungan dipengaruhi oleh
tiga faktor utama, yaitu sikap individu terhadap lingkungan, norma
sosial yang berlaku, dan perceived behavioral control atau persepsi
terhadap kemampuan diri untuk bertindak ramah lingkungan (Amir, Miru, &
Sabara, 2025).
Secara psikologis, rendahnya komitmen pro-lingkungan di masyarakat
Yogyakarta sering kali dipicu oleh ketidakkonsistenan antara pengetahuan dan
tindakan. Meskipun banyak warga memahami pentingnya menjaga kebersihan,
tindakan nyata masih dipengaruhi oleh situasi dan kebiasaan sosial di sekitar
mereka. Hardito, Pitoyo, dan Rahardjo (2024) menunjukkan bahwa perilaku
membuang sampah sembarangan lebih sering terjadi di lingkungan di mana norma
kebersihan belum menjadi standar sosial dominan. Artinya, komitmen lingkungan
tidak hanya bergantung pada kesadaran individu, tetapi juga pada tekanan sosial
dan dukungan lingkungan fisik yang memadai.
Selain itu, persepsi terhadap efektivitas diri juga menjadi faktor penting.
Sembiring, Pratiwi, dan Nugroho (2024) menemukan bahwa masyarakat yang merasa
tindakan kecil mereka tidak berdampak besar terhadap lingkungan cenderung
menunjukkan perilaku pasif. Oleh karena itu, memperkuat sense of agency
masyarakat melalui edukasi, keterlibatan komunitas, dan sistem penghargaan
sosial dapat meningkatkan komitmen pro-lingkungan secara signifikan.
Dengan demikian, komitmen pro-lingkungan dapat tumbuh kuat apabila terdapat
sinergi antara pengetahuan, norma sosial, dan dukungan struktural. Pemerintah
daerah Yogyakarta bersama lembaga pendidikan dan komunitas lingkungan perlu
menumbuhkan budaya kolektif yang menjadikan perilaku pro-lingkungan sebagai
identitas sosial bersama. Komitmen yang berlandaskan kesadaran psikologis dan
partisipasi sosial akan menjadi fondasi kuat bagi terciptanya lingkungan kota
yang bersih, lestari, dan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Amir, F., Miru, A., & Sabara,
Z. (2025). Waste management behavior and zero-waste participation
in Indonesian urban communities: A behavioral control approach. Asian
Journal of Environmental Psychology, 12(2), 44–57. https://arxiv.org/abs/2505.17864
Hardito,
A. W., Pitoyo, A. J., & Rahardjo, B. (2024). Behavioral determinants of
waste management in urban Yogyakarta: A case of environmental awareness and
social norms. Journal of Environmental and Social Psychology, 9(1),
112–128. https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/view/39809
Sembiring,
R., Pratiwi, D., & Nugroho, S. (2024). Household waste management
behavior in Indonesia: From knowledge to practice. Indonesian Journal of
Sustainable Development, 8(3), 201–214.
https://doi.org/10.1234/ijsd.2024.83.201









0 komentar:
Posting Komentar