MENJADI EVENT ORGANIZER DI KAMPUS
Arundati
Shinta
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Event organizer
atau EO atau pengelola suatu acara adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
sama yaitu mewujudkan suatu acara. Agar tujuan itu tercapai maka mereka harus mempunyai
persiapan antara lain menyediakan dana penyelenggaraan, lokasi acara, izin
berlangsungnya acara, mendatangkan tamu / pembicara / artis atau public figure yang biasanya menjadi daya
tarik / alasan bagi masyarakat untuk mendatangi acara tersebut. Semakin figur
publik itu terkenal, maka akan semakin heboh acara berlangsung. Event organizer pun harus bekerja ekstra
keras.
Persoalan yang
relevan dengan event organizer adalah
sedikit mahasiswa psikologi yang tertarik pada bidang pekerjaan tersebut. Hal
ini karena mahasiswa psikologi pada umumnya hanya berpikir menjadi Kepala
Bagian / staf kepersonaliaan atau HRD (human
resource development). Tugas utama yang menjadi persepsi mahasiswa
psikologi lagi adalah mengetes, mewawancarai, menempatkan karyawan sesuai
dengan ketrampilan dan karakternya. Padahal karier bagi sarjana psikologi
adalah sangat luas, yaitu ada di mana saja selama ada manusia.
Salah satu peluang
karier bagi sarjana psikologi adalah bekerja dalam kelompok event organizer. Apa menariknya bekerja
sebagai EO itu? Hal-hal positif bekerja menjadi EO adalah potensi kita tergali
dengan cepat. Sebagai contoh, bila kita bertugas menjaring masyarakat agar
bersedia mengeluarkan uang untuk menghadiri acara yang kita selenggarakan, maka
potensi kemampuan bersosialisasi pasti tergali. Kita akan didorong untuk
menggali persediaan teman-teman mulai teman TK sampai dengan teman kuliahan.
Kita didorong untuk menghubungi mereka, menawarkan suatu acara, sampai
menawarkan tiket. Belum lagi kita diharuskan mencari sponsor acara. Sangat
tidak gampang mencari organisasi / perusahaan yang bersedia menyumbangkan
dananya bagi keberlangsungan suatu acara. Untuk itu perlu pengetahuan luas
tentang keberadaan organisasi yang berpeluang menjadi penyandang dana.
Oleh karena itu,
untuk mempersiapkan karir di bidang EO ini, mahasiswa Fakultas Psikologi UP45
telah berupaya dengan sangat keras. Persiapan itu antara lain menggagas suatu
acara yang diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat. Lahirlah ide untuk
mengadakan acara Studium Generale. Acara itu akand iadakan pada 27 Februari
2016. Tema acara adalah Pendidikan seks untuk remaja, mahasiswa dan anak-anak
muda lainnya. Mengapa temanya seks? Hal ini karena pernikahan usai dini di
Yogyakarta akhir-akhir ini marak terjadi. Dampaknya adalah pendidikan
terbengkalai, dan kualitas SDM menjadi semakin buruk. Akar permasalahan adalah
banyak anak muda yang tidak memahami tentang pendidikan seks. Jalan pintas yang
sering mereka lakukan untuk memahami seks adalah dengan membaca berbagai
informasi di dunia maya. Belajar di dunia maya, bahayanya adalah tidak ada
tutornya. Apalagi topiknya tentang seks, sehingga mereka ingin mencoba-coba
seperti yang ada di dunia maya.
Siapa saja yang
bersedia menjadi EO dalam acara Studium Generale itu? Sangat banyak mahasiswa
Psikologi UP45 yang ingin terlibat dalam acara bergengsi tersebut, meskipun
kemudian hanya sedikit mahasiswa yang bertahan dalam kelompok EO. Mahasiswa
yang tetap bertahan itu telah membuktikan bahwa mereka telah teruji mentalnya. Mereka
bisa tersenyum meskipun menghadapi berbagai kesulitan antara lain ditolak
sponsor, ditolak sesama mahasiswa untuk diminta membeli tiket (padahal
mahasiswa itu termasuk kaya), kesulitan meminta tanda tangan pejabat, kesulitan
mencari ruangan untuk rapat hanya karena alasan sepele, kesulitan merayu
pembicara yang belum juga mengumpulkan materi, dan masih banyak kesulitan
lainnya. Kesulitan itu bermuara pada rasa tidak percaya / ejekan orang-orang
tentang pentingnya acara Studium Generale.
Persiapan yang
hanya dua bulan, rasa-rasanya masih kurang. Meskipun demikian mahasiswa
Psikologi UP45 telah membuktikan bahwa banyak keberuntungan yang mereka
dapatkan. Hal itu antara lain meliputi:
- Sponsor yang bersedia mendukung acara lumayan banyak, yaitu 12 organisasi. Mereka antara lain: AQUA, ECCDRC (sebuah sekolah taman kanak-kanak di Yogyakarta), Arminareka, RSKIA Sadewa, Pertamina PHE ONWJ, Inspira Box, PT Asda Jaya Mandiri (Graphic Design & Offset), Warung SS (Special Sambel), Blank on FC, www.seminarpelatihan.com, dan TK Khalifah.
- Empat pembicara hadir dengan tepat waktu dan latar belakang mereka sangat bergengsi. Mereka adalah
a. Hartosujono, SE., SPsi., MSi. Beliau adalah alumni Fakultas
Psikologi UP45 dan sekarang menjadi dosen Fakultas Psikologi Universitas
Sarjana Wiyata Yogyakarta.
b. Joko Sutrisno, SPsi. Beliau adalah alumni Fakultas Psikologi
UP45 dan sekarang menjadi staf BKKBN Yogyakarta.
c. Ir. Dian Yudhawati, S.Psi., M.Si., M.Psi., alumni Fakultas
Psikologi UP45 dan sekarang berkarya menjadi dosen di Fakultas Psikologi
Universitas Teknologi Yogyakarta.
d. Armunanto, staff UNICEF Surabaya.
- Dana yang diperoleh jauh melebihi harapan. Hal ini menunjukkan bahwa kesungguhan hati panitia Studium Generale telah memberikan keberuntungan yang tidak terduga.
Setelah perhelatan
Studium Generale usai, maka panitia itu membubarkan diri dengan cara
makan-makan bersama di suatu rumah makan. Sungguh mereka kompak. Mereka
sebenarnya telah merintis karir dalam bidang EO untuk persiapan masa depannya.
Ketrampilan menjadi EO untuk skala kampus, ternyata sangat dicari berbagai
organisasi. Organisasi membutuhkan anak-anak muda yang bersedia untuk menjadi
repot dalam menyelenggarakan suatu hajatan. Sangat tidak mudah menemukan
anak-anak muda dengan kualitas keren seperti itu. Sangat beruntung Fakultas
Psikologi UP45 mempunyai mahasiswa yang dapat dibanggakan.
0 komentar:
Posting Komentar