Sabtu, 14 April 2018

Artikel Psi Sosial ke 5

PEDAGANG DAN SAMPAH DI RUANG PUBLIK
SOBAR HIKMAH
173104101172
PSIKOLOGI SOSIAL

Kawasan Titik Nol Kilometer kembali menjadi sorotan dengan maraknya pedagang asongan dan sampah yang berserakan membuat kumuh dan kotor,yang seharusnya dimanfaatkan sebagai ruang publik justru semakin semawrut dan tidak nyaman.Sekretaris Daerah(Sekda) DIY Gatot Saptadi mengatakan sudah mendapat laporan terkait problematika tersebut,namun tindakan dilapangan secara bulat memang belum dilakukan.
Sekretariat Bersama (Sekber) Kistimewaan tengah menyiapkan langkah-langkah guna menindaklanjuti sejumlah problematika yang muncul seteah revitalisasi Titik Nol Kilometer maupun kawasan keistimewaan lainnya seperti kawasan semi pedestrian Malioboro dan sebagainya.
Gatot mengakui setelah direvitalisasi,tentunya aspek pemeliharaan yang selanjutnya menjadi PR terbesar,Pemerintah Daerah (Pemda) DIY tidak akan tinggal diam dan akan berusaha untuk mewujudkan kebersihan maupun keamanan kawasan tersebut.Selain itu keterlibatan pengguna atau masyarakat juga diharapkan berpartisipasi menjaga kebersihan.
“Prinsipnya kawasan Titik Nol Kilometer untuk masyarakat dari masyarakat yang dikelola bersama-sama.karena kebersihan dan ketertiban menjadi prioritas pasca revitalisasi Titik Nol Kilometer,tanpa pemeliharaan penataan hanya akan sia-sia atau percuma,”tandas mantan Asisten Perekonomian dan Pembanguanan Sekda DIY.
“Dengan adanya revitalisasi dititik nol diharapkan kawasan itu bisa dimanfaatkan sebagai ruang public.Semua itu akan bisa diwujudkan,apabila masyarakat bisa proaktif dalam menjaga kebersihan dikawasan tersebut,”ungkap Djoko Dwiyanto.
SUMBER:Kedaulatan Rakyat,Selasa,20 Maret 2018.

0 komentar:

Posting Komentar