Senin, 16 April 2018

Tentang Pernikahan Dini


Risiko Menikah Muda Seperti Pasangan Anak SMP 15 Tahun yang Viral 
Kasus yang terjadi Bantaeng, Sulawesi Selatan, ternyata tahun lalu juga terjadi pada dua sejoli asal Baturaja, Sumatera Selatan. Mereka sempat bikin heboh karena pernikahannya. Karena pasangan ini menikah di usia yang
menurut hukum di Indonesia belum semestinya, yaitu 15 tahun.
Dua sejoli yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ini dikabarkan 'kebelet' menikah. Pelajar pria dikabarkan baru berusia 15 tahun, sementara calon istrinya berusia 14 tahun. Undang-undang di Indonesia sendiri mengatur batasan usia dalam pernikahan yang tercantum dalam Undang-undang pernikahan No. 1 Tahun 1974 batas usia minimal untuk menikah bagi perempuan adalah 16 tahun dan pria 19 tahun.
Menurut psikolog Liza Marielly Dzaprie, fenomena nikah muda yang terjadi dikalangan pelajar ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekitar dan informasi yang semakin cepat diakses. Liza menyatakan bahwa secara psikologis anak-anak menyerap hal-hal yang mereka lihat baik di televisi maupun media sosial sehingga memicu untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang mereka lihat. Pernikahan dini tentunya akan berpengaruh secara negatif pada pasangan di masa kehidupan setelahnya. Salah satunya, mereka berisiko kehilangan masa remaja yang normal. Bila ketinggalan fase psikologis sesuai umurnya. kata Liza, pasangan muda ini kurang cakap untuk mengatasi konflik-konflik yang mungkin akan timbul setelah menjalani kehidupan berumah tangga.
Dari kacamata psikologi, apakah menikah muda di usia masih belasan tahun bisa dikatakan sehat, atau justru lebih banyak dampak negatifnya? Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat memutuskan untuk menikah muda? Pertama-tama kamu perlu memikirka dulu tentang risiko menikah muda
Masalah yang kerap muncul saat menikah muda adalah finansial. Finansial atau ekonomi yang belum stabil dapat memperburuk kehidupan pernikahan. Kamu harus berusaha untuk membayar tagihan listrik, rumah, dan biaya lainnya. Terlebih lagi jika kalian berdua belum memiliki karier yang mantap. Maka dari itu, alangkah baiknya kalau kamu dan pasangan menabung dulu untuk masa depan baru menikah.
Selain itu risiko pasangan menikah muda jadi stres karena pernikahan juga lebih rentan. Beberapa pasangan yang menikah muda karena tuntutan keluarga merasa belum belum siap menghadapi kehidupan pernikahan. Jika hal itu terjadi maka kamu bisa mengalami stres yang berkepanjangan. Beberapa hal dapat menimbulkan pertengkaran sehingga menyebabkan stres.

Umumnya masalah yang sering dialami pasangan menikah muda adalah keuangan dan pembagian tugas rumah tangga. Beban pikiran yang terlalu berat bisa membahayakan kesehatan fisik dan mental. Jadi pertimbangkan dengan matang mengenai keputusan untuk menikah muda, terlebih lagi di usia belasan tahun.
Maka dari itu sebelum memutuskan menikah muda bersama kekasih, yakinkan diri terlebih dahulu.Pikirkan kembali apa memang dia orang terbaik untuk menjadi pendamping hidup.
Di samping itu, masalah umum yang sering terjadi pada pasangan menikah muda adalah merasa terkungkung atau terkekang. Tidak punya kebebasan dan kehilangan waktu pribadi menjadi hal yang paling sering dikeluhkan pasangan muda.

Maka dari itu bicarakan hal tersebut dari awal, tetapkan aturan yang disepakati bersama. Asal tidak berlebihan tak ada salahnya menikmati waktu pribadi tanpa pasangan. Pasangan yang bisa menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan kehidupan pernikahan akan mampu membangun rumah tangga yang sehat. Pernikahan dini bisa memberi dampak positif jika pasangan mau sama-sama belajar menjadi individu yang lebih dewasa.


Daftar pustaka:

  1. https://wolipop.detik.com/read/2018/04/14/171551/3971583/857/ini-lho-penyebab-anak-smp-menikah-di-usia-15-menurut-psikolog
  2. https://wolipop.detik.com/read/2017/06/20/142856/3536611/854/risiko-menikah-muda-seperti-pasangan-anak-smp-15-tahun-yang-viral
  3. https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2017/06/20/548fce3a-ab41-4bcd-9a72-6cff6f0de7ff.jpg?a=1 (image)

0 komentar:

Posting Komentar