Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Klinik Karir

Rabu, 30 April 2025

PENGARUH STRES KERJA, BEBAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA


Esai Ke-2 Meringkas Jurnal 
Psikologi Industri dan Organisasi
Mutiara Ramadani Putri
24310410061
Psikologi Reguler
Dr., Dra. Arundati Shinta M.A. 


Topik

Beban kerja yang berlebihan berpengaruh pada stress kerja, beban pekerjaan yang terlalu sulit untuk di kerjakan dan teknologi yang tidak menunjang untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik sering menjadi sumber stress bagi karyawan. 

 

Sumber

Dhini Rama Dhania

Jurnal Psikologi: PITUTUR 1 (1), 15-23, 2012

https://jurnal.umk.ac.id/index.php/PSI/article/viewFile/21/19

 

Permasalahan 

Adanya tuntutan dari pihak perusahaan untuk selalu dapat menutup target yang telah ditetapkan perusahaan. Adanya target yang telah dibebankan pada para medical representative, muncul permasalahan dalam pemasaran produk obat khususnya di kota Kudus. Banyaknya cabang farmasi di kota Kudus membuat para medical representative mengalami kesulitan dalam menutup target yang di tetapkan perusahaan karena kurangnya tempat untuk memasarkan produknya.

 

 

Tujuan

- Mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja.

- Mengetahui beban kerja terhadap target yang harus di penuhi oleh perusahaan.

 

 

Isi

Adanya ketergantungan perusahaan akan sumber daya manusia (karyawan) dapat dilihat dalam bentuk keaktifan karyawan dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu sangat perlu adanya perhatian khusus dalam kesejahteraan karyawan dalam suatu organisasi. Kesejahteraan karyawan penting, karena apabila kesejahteraan rendah akan muncul akibat-akibat seperti banyak demonstrasi dan aksi mogok kerja. Kepuasan kerja yang dirasa oleh medical respresentative tidak lepas dari suatu keadaan yang mengikuti seorang individu, salah satunya yaitu stres. 

 

 

Metode

Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif dengan pengumpulan data melalui skala. Menggunakan tiga skala pengukuran 1. Skala beban kerja, 2. Skala stress kerja, 3. Skala kepuasan kerja.

 

 

Hasil Penelitian

Dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi diperoleh hasil uji hipotesis menunjukkan nilai Adjusted R2 sebesar -,025 ini menunjukkan bahwa pengaruh beban kerja terhadap stres kerja sebesar 2,5%. Dengan pengaruh yang sangat kecil tersebut, dapat di artikan bahwa tidak ada bentuk pengaruh beban kerja terhadap stres kerja, yang berarti semakin tinggi beban kerja, stress kerja yang dirasakan dapat tinggi ataupun rendah. Begitupun juga sebaliknya semakin kecil beban kerja yang ditanggung, stres kerja yang dirasakan dapat tinggi ataupun rendah. Hasil nilai F hitung sebesar 0.000 dengan tingkat signifikansi 0.993, dan nilai t hitung 0.009 dengan signifikansi 0.993, menunjukkan bahwa beban kerja tidak berpegaruh secara signifikan terhadap stres kerja. Hasil penelitian ini menolak hipotesis 1, yaitu beban kerja berpengaruh secara signifikan terhadap stress kerja.

 

Menunjukkan nilai Adjusted R2 sebesar 0.033 menunjukkan stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar 3,3%, dengan pengaruh sangat kecil, diartikan tidak ada bentuk pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja, yang berarti semakin tinggi stres kerja, kepuasan kerja yang dirasakan dapat tinggi ataupun rendah. Begitupun sebaliknya semakin kecil stres kerja kepuasan kerja yang dirasakan dapat tinggi ataupun rendah. Hasil penelitian ini menolak hipotesis 2 yaitu: stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.

 

 

Diskusi

Beban pekerjaan yang terlalu sulit untuk dikerjakan dan teknologi yang tidak menunjang untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik sering menjadi sumber stres bagi karyawan. Namun, kenyataannya beban tidak selalu menjadi sumber penyebab stres, terdapat faktor lain, dimana faktor yang mempengaruhi stres itu sendiri sangat banyak dan juga tergantung dari persepsi individu dalam menghadapi suatu masalah. 

Review jurnal pengaruh motivasi kerja

 Review Jurnal "Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul".
Apriana Aulia Rahma (24310410202)
Esai ke-2 Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta, M.A.







Topik 

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul.

Sumber 

https://jurnal.stieww.ac.id/index.php/jkb/article/download/164/147

• Volume dan Halaman 

Vol. 23, NO. 2, 2015, 121-137

Penulis 

- Ary Sutrischastini

- Agus Riyanto

Tujuan

Dalam konteks pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Menurut Robbins, (2001:24) bahwa "motivasi adalah kesediaan individu mengeluarkan upaya tinggi untuk mencapai tujuan organisasi". Bila seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada tujuan organisasi. Kondisi internal yang menimbulkan dorongan, dimana kebutuhan yang tidak terpuaskan akan menimbulkan tegangan yang merangsang dorongan dari dalam diri individu. Apabila ternyata terjadi pemenuhan kebutuhan, maka akan terjadi pengurangan tegangan. Karyawan yang termotivasi berada dalam kondisi tegang dan berupaya mengurangi ketegangan dengan mengeluarkan upaya untuk kembali segar. 

Isi

Motivasi kerja sebagai motor penggerak yang paling vital dalam sebuah pencapaian kinerja. Tanpa motivasi pegawai tidak akan berhasil untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan secara maksimal karena tidak ada kemauan yang berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri, yang muncul hanyalah rutinitas. Faktor motivasi kerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul. Motivasi merupakan suatu kekuatan potensial yang ada pada diri seseorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri, atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya sekitar imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan (Winardi, 2001:45).

• Metode Penelitian

1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari sumbernya dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung antara lain data yang didapatkan dari arsip yang dimiliki organisasi/Instasi , studi pustaka, penelitian terdahulu, literatur, dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

2. Teknik Pengumpulan Data 

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 

a. Kuesioner

b. Studi pustaka

c. Populasi dan sampel

3. Hipotesis

4. Variabel Penelitian

5. Uji Instrumen 

6. Metode Analisis

•  Hasil

a. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul, maka Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul harus selalu meningkatkan kesadaran akan manajemen dalam upaya melakukan pembinaan pegawai secara terus menerus sehingga prestasi kerja pegawai merasa dihargai.

b. Pemberian tambahan penghasilan atau insentif perlu dilakukan pengawasan secara  selektif terutama dalam perhitungan bobot  beban kerja jabatan, karena inikan menentukan besarnya nominal.

c. Dalam hal motif pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul harus terus didorong agar lebih meningkat motif berprestasinya sehingga secara otomatis akan berdampak peningkatan kinerja organisasi.

d. Harapan pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul perlu untuk diubah dari berorientasi pada individu menjadi berorientasi pada publik.

Simpulan 

a. Terbukti bahwa insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul.

b. Terbukti bahwa motif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul.

c. Terbukti bahwa harapan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul. 

d. Terbukti bahwa insentif motif dan harapan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul.  

Pengaruh Motivasi Berprestasi serta Pendidikan dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja


 Essai Ke-2 Psikologi Industri & Organisasi 

Ratu Sabinawangi Nauli Harahap

24310410204

Kelas A

Dr. Arundati Shinta M.A

Fakultas Psikologi UP45

Yogyakarta 



                                  Mereview Jurnal






 

Topik & sumber

Topik utama dari jurnal ini adalah pengaruh motivasi berprestasi dan pendidikan serta pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan. Jurnal berjudul "Pengaruh Motivasi Berprestasi serta Pendidikan dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja"diterbitkan dalam E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana pada Agustus 2019.

Link jurnal: https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/46813

 

Permasalahan

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi kerja karyawan di PDAM Tirta Mangutama, yang diduga disebabkan oleh kurangnya motivasi berprestasi serta kurangnya pendidikan dan pelatihan yang memadai.

 

Tujuan penelitian

1.     Mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi kerja karyawan.

2.     Mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan.

3.     Mengetahui pengaruh simultan antara motivasi berprestasi dan pendidikan serta pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan.

 

Isi dan metode penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian survei. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PDAM Tirta Mangutama, dan sampel diambil sebanyak 100 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang menggunakan skala Likert 5 poin. Analisis data dilakukan dengan teknik regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian

  Motivasi berprestasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

  Pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

  Secara simultan, motivasi berprestasi dan pendidikan serta pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.

 

Diskusi

Temuan penelitian ini sejalan dengan teori motivasi yang menyatakan bahwa individu yang memiliki motivasi tinggi cenderung menunjukkan kinerja yang lebih baik. Selain itu, pendidikan dan pelatihan dianggap sebagai investasi penting dalam meningkatkan kompetensi dan keterampilan karyawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi kerja.Namun, penelitian ini juga mengakui adanya faktor lain yang mungkin mempengaruhi prestasi kerja, seperti lingkungan kerja dan kepemimpinan, yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

 

Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan, perusahaan perlu fokus pada peningkatan motivasi berprestasi dan menyediakan pendidikan serta pelatihan yang memadai. Rekomendasi untuk perusahaan adalah untuk secara rutin memberikan pelatihan dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung agar karyawan dapat mencapai kinerja optimal.

 


Prestasi kerja, disiplin, motivasi

                    Tugas Meringkas jurnal

                       Chitra Amanda kasim  

                          Nim 24310410036

             Psikologi industri dan organisasi 

              Dr., Dra. Arundati Shinta M.A

             

 Topik 

Prestasi kerja, disiplin, motivasi

Sumber 

 Tanjung, H. (2015). Pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan. Jurnal Ilmiah Managemen dan Bisnis. 15(1), 27 – 36. 

Permasalahan 

Permasalahan utama yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Tujuan 

Rumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Isi 

Prestasi kerja adalah hasil pekerjaan yang dilakukan seseorang dari perilaku kerjanya ketika melaksanakan kegiatan kerja yang ditugaskan kepadanya, yang didasarkan pada keterampilan, pengalaman, pengetahuan, dan kesungguhan. Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menegakkan aturan dan norma yang berlaku. Motivasi merupakan suatu hal yang mempengaruhi perilaku manusia, motivasi disebut juga sebagai pendorong keinginan, pendukung atau kebutuhan-kebutuhan yang membuat seseorang bersemangat dan termotivasi untuk memenuhi dorongan diri.

Nilai t_hitung sebesar 6,490 menunjukkan pengaruh positif variabel disiplin kerja (X_1) terhadap prestasi kerja (Y), dengan probabilitas sig_0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Hubungan ini menunjukkan bahwa jika variabel disiplin kerja (X_1) lebih besar atau lebih baik, maka variabel prestasi kerja (Y) juga lebih besar atau lebih baik. Sedangkan hubungan antara motivasi kerja (X_2) dan prestasi kerja (Y) ditunjukkan oleh nilai t_hitung sebesar 3,794 dengan probabilitas sig_0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Hubungan ini juga menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja (X_2) lebih besar atau lebih baik daripada variabel prestasi kerja (Y).

Variabel disiplin kerja (X_1) dan motivasi kerja (X_2) terhadap prestasi kerja (Y) ditunjukkan oleh korelasi (〖rx〗_y) sebesar 0,819. Sedangkan R-square adalah 0,670 atau 67%, dapat dikatakan bahwa kontribusi disiplin kerja (X_1) dan motivasi kerja (X_2) terhadap prestasi kerja (Y) adalah 67% sisanya 33% dpengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Metode 

Analisis jenis penelitian kuantitatif ini pada data numerikal (angka) yang lebih sistematis dilakukan dengan menggunakan teknik statistika. Penelitian ini menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang terdiri dari lima opsi dengan skala likert, wawancara, dan studi dokumentasi. Untuk analisis data, penelitian ini menggunakan rekayasa data seperti uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji t, f, dan koefisien determinasi. Penelitian ini melibatkan semua 94 karyawan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, yang diambil sebagai sampel jenuh.

Hasil 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif variabel disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan.

Diskusi 

Jurnal tersebut menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja dan motivasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja, menegaskan bahwa keduanya penting untuk mencapai kinerja yang tinggi di tempat kerja. Variabel disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja, menunjukkan bahwa tingkat disiplin kerja yang tinggi cenderung berdampak positif terhadap hasil kerja seseorang. Dengan memiliki disiplin kerja, seseorang dapat mematuhi aturan, tetap konsisten, dan memastikan bahwa tugas-tugas diselesaikan dengan tepat waktu dan sesuai dengan rencana. Selain itu, motivasi kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja. Seseorang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi cenderung memiliki semangat dan dedikasi yang lebih besar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Mereka yang termotivasi cenderung lebih berinisiatif, menghasilkan lebih banyak, dan sangat berkomitmen pada pekerjaan mereka. Hasil korelasi menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel disiplin kerja, motivasi kerja, dan prestasi kerja. Ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki tingkat disiplin dan motivasi kerja yang tinggi cenderung mencapai prestasi kerja yang lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa membangun dan mempertahankan tingkat disiplin kerja dan motivasi kerja yang tinggi sangat penting untuk mencapai prestasi kerja yang optimal, karena sebagian besar variabilitas dalam prestasi kerja dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut. Untuk membuat program pengembangan karyawan dan strategi manajemen SDM yang berhasil, organisasi dapat mempertimbangkan temuan ini.



Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja

 ESAI II

MERINGKAS JURNAL 


Nama : Khansa Humaira 

NIM : 24310410034

Kelas : A

Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi

Dosen Pengampu : Dr.,Dra. Arundati Shinta, M.A




TOPIK 

Motivasi Kepuasan Kerja dan Pengaruhnya terhadap dunia kerja.


SUMBER

https://www.journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/viewFile/2727/1897


• PERMASALAHAN

1. Apakah kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja?

2. Apakah kepemimpinan, motivasi, dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja?


TUJUAN PENELITIAN 

1. Untuk menguji hipotesis yang digunakan.

2. Untuk mengkonfirmasi model teoritis dengan data empiris.


• ISI

1. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap kinerjanya, maka jika kepuasan kerjanya memuaskan maka kinerja akan lebih baik, ataupun sebaliknya.

2. Kepemimpinan merupakan kekuatan yang mampu mempengaruhi anggotanya. Jadi pemimpin berperan dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan anggota nya.

3. Kinerja karyawan di tentukan oleh sikap dan perilaku karyawan. Kinerja yaitu hasil dari keseluruhan tingkat kesuksesan selama periode tertentu 

4. Irwandy ( 2017 ) memberikan batasan, bahwa kinerja adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diberikan oleh unit kerja.

5. Motivasi adalah seperangkat energik yang datang dari luar maupun dalam diri pekerja. Motivasi kerja adalah proses psikologis yang menentukan arah, itensitas, dan kegigihan tindakan dalam aliran pengalaman yang berkelanjutan yang mencirikan orang tersebut tentang dirinya.


• METODE 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan Metode Survei Model kausal, menggunakan teknik analisis jalur.


HASIL

1. Motivasi sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja. 

2. Kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.



Film "Second Act" Tunjukkan Bahwa Hidup Selalu Memiliki Kesempatan Kedua

 

Review Film "Second Act"

Andarini Sulistiawati (24310410201)
Esai ke-1 Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pembimbing: Dr. Arundati Shinta, M.A.  



Topik

Film Second Act menyampaikan beberapa topik utama yang relevan dengan kehidupan modern, terutama seputar kesempatan kedua, pemberdayaan diri, dan nilai pengalaman hidup. Kesempatan kedua (second act) merupakan sebuah ide bahwa seseorang bisa memulai kembali, memperbaiki masa lalu, dan mengejar impian meski sudah tidak muda atau tidak sesuai "standar umum". Maya, tokoh utama, adalah simbol bahwa perubahan karier atau hidup tidak dibatasi usia atau latar belakang.

Review film

Review Film "Moneyball"
Apriana Aulia Rahma (24310410202)
Esai ke-1 Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta, M.A.



• Topik

Moneyball adalah film drama olahraga biografi yang dirilis pada tahun 2011, disutradarai oleh Bennett Miller dan dibintangi oleh Brad Pitt, Jonah Hill, Philip Seymour Hoffman. Film ini didasarkan pada kisah nyata musim 2002 tim Oakland Athletics dan upaya manajer umum Billy Beane untuk membentuk tim yang kompetitif meskipun memiliki anggaran yang terbatas. Meski bertemakan olahraga, film ini bukan sekedar film inspiratif yang hanya mengisahkan perjuangan sekelompok orang yang mengukir catatan prestasi di sebuah bidang olahraga. Film ini juga mengangkat sisi lain dari perjuangan dan perjalanan untuk menuju sebuah kemenangan. 

ESSAY 1 MEREVIEW FILM

ESSAY KE-1 PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI 

Nama : Fitri rahmayasari
Nim : 24310410056
Prodi : Psikologi
Dr.,Dra Arundati Shinta M.A.
30 april 2025





 MEREVIEW FILM THE SECRET TO LEADING A              SUCCESSFUL TEAM





Topik

Analisis tentang kepemimpinan di tempat kerja


Pendahuluan

   Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) adalah cabang psikologi yang berfokus pada perilaku manusia di lingkungan kerja. Salah satu aspekpenting dalam PIO adalah kepemimpinanyaitu bagaimana seorangpemimpin memengaruhi kinerjamotivasidan kepuasan kerjakaryawannyaDalam esai inipenulis akan menganalisis sebuah video YouTube berjudul “The Secret to Leading a Successful Team” yang diunggah oleh channel TEDx Talks, untuk melihat bagaimana konsepkepemimpinan diterapkan dan dikaji dari sudut pandang psikologi industridan organisasi.

Isi dan AnalisisVideo

Dalam video tersebutpembicara menjelaskan bahwa kepemimpinan yang efektif tidak hanya bergantung pada otoritas formal, tetapi juga padakemampuan pemimpin untuk membangun kepercayaankomunikasiterbukadan memberikan motivasi intrinsik kepada tim. Ia menekankanpentingnya emotional intelligence, kemampuan mendengarkan aktifdanmemberikan umpan balik konstruktif.

 

Dari perspektif PIO, isi video ini sangat relevan dengan teori kepemimpinantransformasional, yang menggarisbawahi pentingnya inspirasi dan perhatianindividual. Pemimpin yang memiliki emotional intelligence tinggi mampumengenali dan mengelola emosi dirinya dan orang lain, yang berdampakpositif pada iklim kerja dan produktivitas tim. Selain ituaspek komunikasiyang dijelaskan dalam video berhubungan dengan teori komunikasiorganisasi, yang menyatakan bahwa alur komunikasi yang efektifmemperkuat kejelasan tugas dan mengurangi konflik kerja.

Implikasi dalamDunia Kerja

Dalam praktik organisasipemimpin sering kali menjadi faktor kunci dalammenentukan keberhasilan atau kegagalan proyekJika seorang pemimpinmampu menciptakan lingkungan kerja yang suportif dan terbukamakakaryawan akan lebih termotivasimerasa dihargaidan lebih berkomitmenterhadap tujuan organisasi. Video ini menegaskan bahwa pelatihankepemimpinan seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek teknistetapijuga pengembangan keterampilan interpersonal.

Kesimpulan

 Video YouTube tersebut memberikan gambaran yang kuat tentangpentingnya peran kepemimpinan dalam organisasi dari sudut pandangpsikologiKonsep-konsep seperti emotional intelligence, komunikasi efektifdan kepemimpinan transformasional menunjukkan bahwa keberhasilanorganisasi sangat bergantung pada bagaimana manusia dikelola secarapsikologis dan sosial. Oleh karena itupemahaman terhadap psikologiindustri dan organisasi sangat penting bagi pengembangan sumber dayamanusia dan efektivitas kerja secara keseluruhan.