Selasa, 26 April 2016

UJIAN TOEFL LIKE KE-1 UNTUK MAHASISWA KARYAWAN DI UP45



MAHASISWA PSIKOLOGI MENDAPATKAN NILAI TOEFL LIKE TERTINGGI

Arundati Shinta
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta

Bahasa Inggris adalah kemampuan soft skill yang wajib dimiliki oleh semua orang, pada era kompetisi yang ketat seperti sekarang ini. Hal ini karena hampir semua percakapan di dunia hampir selalu menggunakan bahasa Inggris. Bahasa Inggris telah menajdi bahasa internasional. Bahkan tuntutan sekarang tidak hanya bahasa Inggris, tetapi juga bahasa asing lainnya, seperti Perancis, Jerman, Arab, Rusia, dan Cina. Bahasa-bahasa asing itu lazim digunakan di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).



Persoalan yang relevan dengan bahasa asing khususnya bahasa Inggris adalah mahasiswa sering merasa phobia terhadap bahasa asing tersebut. Bila ada yang menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari, hampir pasti akan muncul sindiran, ejekan dan kritikan yang menyakitkan hati. Seolah-olah menguasai bahasa Inggris merupakan penyakit yang harus dihindari.



Persoalan phobia juga diperparah oleh kenyataan bahwa literatur dalam psikologi pada umumnya menggunakan bahasa Inggris. Para dosen juga memberi tugas untuk membaca, meringkas, dan mengulas berbagai temuan pada jurnal-jurnal berbahasa Inggris. Hal yang menarik adalah bila dosen sering memberikan tugas membaca literatur berbahasa Inggris, namun dirinya sendiri juga phobia bahasa Inggris. Dampaknya adalah terjadi kultur akademik yang menggelikan. Dosen tidak mampu memberi suri tauladan.

Salah satu cara untuk mengatasi phobia bahasa Inggris adalah dengan menerima kenyataan (mengakui) bahwa dirinya kurang mampu berbahasa Inggris. Kongkritnya adalah individu bersedia mengikuti kursus bahasa Inggris dan mengikuti ujian TOEFL (Test Of English as a Foreign Language). Pada masa lampau, kursus bahasa Inggris yang gratis dan metodenya menyenangkan, pernah dilakukan di UP45. Sayangnya, kegiatan positif itu tidak bertahan lama karena pengelolanya kehabisan energi.



Beruntunglah, kini ujian TOEFL telah diselenggarakan di UP45. Penyelenggaranya adalah CDC (Career Development Centre), yang merupakan suatu devisi dengan pemimpinnya Mohamad Rais, S.P., M.Sc. Devisi CDC tersebut di bawah koordinasi Wakil Rektor III yaitu Ali Sukrajab, SE., MBA. Keistimewaan ujian TOEFL ini adalah waktu penyelenggaraannya ramah terhadap waktu mahasiswa karyawan yaitu setiap hari Jumat, pukul 18.30-20.00. Kegiatan ini adalah untuk keperluan internal saja yaitu ditujukan pada mahasiswa, karyawan dan dosen UP45. Oleh karena itu ujian TOEFL-nya disebut TOEFL like.



Siapa koordinator penyelenggara kegiatan ujian TOEFL ini? Koordinator penyelenggaranya adalah FX. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA., dosen Fakultas Psikologi UP45. Wahyu Widiantoro adalah sosok yang sangat dekat dengan kehidupan mahasiswa, dan ia menyaksikan betapa kemampuan bahasa Inggris mahasiswa memprihatinkan. Berbekal kepedulian pada mahasiswa serta keinginan untuk mengangkat nama mahasiswanya, maka ia memberanikan diri untuk mengelola ujian TOEFL like bagi seluruh mahasiswa UP45. Ia tidak hanya memperhatikan mahasiswa Fakultas Psikologi saja, namun semua mahasiswa UP45 didorongnya untuk maju.

Ujian TOEFL like yang pertama ini telah dilakukan di UP45 pada 15 April 2016 yang lalu. Pesertanya dibatasi hanya 20 orang, namun yang hadir hanya 16 orang. Uniknya, empat orang yang berhalangan hadir ternyata menuntut untuk mengikuti ujian TOEFL pada periode berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan untuk maju telah merasuki mahasiswa UP45. Adapun hasil ujian TOEFL like yang pertama ini, Juni Wulan (mahasiswa Fakultas Psikologi) menempati peringkat pertama. Nilainya memang belum mencapai 500, namun ia menduduki peringkat tertinggi pada saat ujian berlangsung. Juni Wulan dalam kehidupan sehari-hari memang mahasiswa yang pintar. Semoga kegiatan positif ini berlangsung terus.

0 komentar:

Posting Komentar