Senin, 11 Juni 2018

Sanata Dharma Berbagi#5

Meretas Diskriminatif dan Kekerasan Kolektif
Ningnurani, Fak: Psikologi, UP 45 Yogyakarta



"Amok adalah salah satu ganguan psikologis yang disebabkan oleh budaya. Terbentuknya cara pandang yang superior menjadikan sekelompok orang dalam masyarakat menindas serta melakukan intimidasi bahkan perbuatan yang meresahkan serta tidak menyenangkan bagi kaum inferioritas". Itulah kutipan pernyataan yang di sampaikan oleh Bp. Tri Subagya mengawali sesi tanya jawab. Serta dilanjutkan oleh Ibu Monic yang menyatakan jika,  " Pemberdayaan psikologis dan internal itu sangat berpengaruh besar bagi para penyandang disabilitas".

Acara seminar yang di pandu oleh moderator Bp. Edward Theodorus, M.App. Psy, dan narasumber Bp. Y. Tri Subagya, MA., Ph.D serta Ib. Monica Eviandaru Madyaningrum M. App.Psych., Ph.D, mengambil tema "Menyoal Identitas, Meretas Diskriminasi, dan Kekerasan Kolektif". Berlangsung pada hari jumat ( 8/06/2018), di ruang Koendjono Gedung Pusat Kampus Lt.4, Kampus Mrican, Universitas Sanata Dharma, yang dimulai dari pukul 08.30 - 13.00 Wib, yang di hadiri kurang lebih 150 -an peserta yang terdiri dari sifitas akademika, dosen, dan para pengiat LSM di seluruh kota Yogyakarta, bahkan ada yang datang dari Semarang serta Papua.  Dari Universitas proklamasi 45 Yogyakarta diwakili oleh Ning Nurani serta dosen Fakultas Psikologi yaitu bapak Indra Wahyudi.

Seminar ini berlangsung dengan ceramah interaktif yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama di sampaikan oleh Bp. Tri Subagya dengan tema " Relasi Identitas Etnik dan Agama Terhadap Kekerasan Kolektif". Pada sesi pertama ini diberi lima orang yang berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan menanggapi materi yang telah disampaikan.

"Kekerasan muncul jika negara ini lemah, dan tidak banyak politisi yang mampu mengambil resiko serta keputusan. Dan disisi lain ketidak hadiran Negara dalam berbagai kasus kekerasan yang muncul". Itulah jawaban dari Bp. Tri. S menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh salah satu mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.

Menurut Ibu monic, yang  membawakan tema menggunakan " Pendekatan Kritis dalam Studi Disabilitas untuk Menyoal Psikologi yang Diskriminatif". Menyatakan jika orang dengan disabilitas yang tidak berdaya secara ekonomis akan menjadikan ketidakberdayaan dalam semua aspek. Hambatan kultural juga sering terjadi pada interaksi sehari-hari. Dan seharusnya kita memanusiakan manusia."

Seminar ini ditutup oleh moderator dengan sebuah kesimpulan  "Bahwa hidup bersama bisa dilakukan jika kita mau bersama dan adil".

Ucapan terima kasih kepada :
1. Bp. Ir Bambang Irdjanto, Rektor UP 45
2. Ib. Dra Muslimah Z. R, Msi, Dekan UP 45
3. Ib. Dewi Handayani, Warek II UP 45
3. Bp. Fx wahyu W, Dosen Fakultas Psikologi



Pemberian Materi oleh Para Narasumber

Foto Bareng Bersama Bp. Tri Subagya ( Salah satu narasumber )


Sertifikat Seminar






0 komentar:

Posting Komentar